Kamis, 01 Desember 2011

PENDUDUK TERKAYA DI INDONESIA; 40 ORANG MEMILIKI HARTA RP 761,7 TRILIUN

    

Kalam;

    Woow, menakjubkan ternyata dua bersaudara raja rokok kretek Jarum dan pemilik Bank Central asia, Budi dan M Hartono, tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia. Dengan kekayaan sebesar Rp 126 triliun bisa meraup penghasilan sebesar Rp 345 milyar perhari.

    Tiga besar orang terkaya tahun 2011 masih dipegang oleh Hartono brothers (pemilik Djarum kretek, Susilo) Susilo Wonowidjojo (Gudang garam), dan Eka Tjipta Widjaja (Sinar Mas Grups.) Kekayaan ketiga orang tersebut naik 7,5 milyar dillar AS menjadi 32,5 milyar dollar AS. Atau berkisar 38 persen dari total kekayaan 40 orang terkaya Indonesia.

    Seluruh kekayaan mereka tercatat hamper 85 milyar dollar AS, naik 19 persen dari tahun sebelumnya, inilah nama-nama mereka;

1), R Budi & Michael Hartono (18 MD), 2)Susilo Wonowidjojo (10 MD), 3)Eka Tjipta Widjaja ( 8 MD), 4) Low Tuk Kwok (3,7 MD), 5)Anthoni Salim (3,6 MD), 6)Sukanto Tanoto (2,8 MD), 7)Martua Sitorus (2,7 MD), 8)Peter Sondakh (2,6 MD), 9)Putra Sampoerna ( 2,4 MD), 10)Achmad Hamari ( 2,2 MD), 11)Chairul Tanjung (2,1 MD), 12)Boenyamin Setiawan ( 2 MD), 13)Sri Prakash Lohia (1,7 MD), 14) Murdaya Poo (1,5 MD), 15)Tahir (1,4 MD),16)Edwin Soerja Djaja ( 1,35 MD), 17)Kiki Barki 1,3 MD), 18)Garibaldi Thohir (1,3 MD), 19)Syamsul Nursalim ( 1,22 MD), 20) Ciliandra Fangiono ( 1,210 MD), 21) Eddy Wiliam Katuari ( 1,2 MD), 22)Hary Tanoe Soedibjo (1,19 MD), 23)Kartini Mulyadi (1,15 MD), 24)TP Rachmat (1,140 MD), 25)Djoko Susanto (1,040 MD), 26) Hardjo Sutanto (1 MD), 27)Ciputra (950 juta $dollar), 28) Samin Tan 940 juta US$, 29)Benny Subianto (900 juta US$), 30)Abu Rizal Bakrie (890 juta US$, 31)Engki Wibowo & Jenny Qoantero (810 juta US$), 32)Hashim Djojohadikusumo (790 juta US$), 33)Soegiarto adikusoemo (770 juta US$), 34)Kuncoro Wibowo (730 juta US$, 35)Muhammad Aksa Mahmud (710 juta US$, 36)Husain Djojonegoro (700 juta US$, 37)Sandiago Uno (660 juta US$), 38)Mochtar Riady (650 juta US$), 39)Triatma Haliman (640 juta US$), 40)Handojo Santosa (630 juta US$).

    Di era kapitalisme dan liberalism ekonomi nampaknya kekayaan individu yang berbanding terbalik dengan kemiskinan rakyatnya, sudah menjadi sesuatu yang biasa saja. Kemakmuran ekonomi ala sosialisme Pancasila jauh panggang dari api. Entah sampai kapan kesejahteraan dan kemakmuran itu akan datang. Mengutip catatan Pieter P Gero di harian Kompas Sabtu 26/11/2011 rasanya sesuatu yang menarik dan sayang kalau tidak dimasukkan ke dalam muin_angkat Blogspot.com, selamat membaca.(ama).


 

Nilai total produk domestic bruto Indonesia versi Badan Pusat Statistik sampai triwulan III-2011 sudah mencapai Rp 5.472,9 triliun atau rata-rata per-triwulan Rp 1.824 triliun. Jadi, total PDB hingga akhir tahun 2011 diperkirakan mencapai Rp 7.396, 5 triliun.

    Definisi PDB yakni nilai barang dan jasa yang diproduksi warga dari satu Negara selama periode satu tahun. Dalam memproduksi ini, warga Negara tadi bisa saja menggunakan faktor-faktor produksi yang ada dalam Negara itu atau faktor-faktor produksi yang ada di Negara lain. Para tenaga kerja Indonesia di luar negeri masuk dalam hitungan terakhir ini.

    Intinya, total PDB sebanyak Rp 7.396, 5 triliun tadi merupakan hasil kerja keras seluruh warga Negara Indonesia di mana saja mereka berada. Jika hasil kerja keras tadi dibagikan kepada sekitar 240 juta penduduk, maka masing-masing penduduk Rp 30, 8 juta, ini merata untuk setiap penduduk?

    Majalah Forbes terbitan hari kamis lalu secara tidak langsung memberikan jawaban "tidak merata" atas pertanyaan di atas. Forbes mengungkapkan daftar 40 orang terkaya di Indonesia. Total kekayaan mereka mencapai 84,82 milyar dollar AS atau setara dengan Rp 761, 7 triliun (kurs Rp 9000 per dollar AS).

    Di posisi orang terkaya di Indonesia ditempati dua bersaudara, R Budi dan Michael Hartono, pemilik pabrik rokok Djarum dan Bank Central Asia (BCA) dengan kekayaan bersih 14 milyar dollar AS atau setara dengan Rp 126 triliun. Menyusul Susilo Wonowidjojo pemilik rorkok Gudang Garam dengan kekayaan 10,5 milyar dollar AS atau sekitar Rp 94,5 triliun.

    Lepas dari akurasi data yang disampaikan Forbes, sangat jelas bahwa 40 orang kaya Indonesia ini menguasai sekitar 10 persen dari PDB Negara ini. Entah berapa besar pendapatan mereka per tahun. Dengan kekayaan mencapai RP 126 triliun, secara pendapatan mencapai Rp 345 milyar perhari.

    Sementara sebagian besar dari warga harus berbagi pendapatan atas 90 persen dari PDB yang tersisa. Jika pendapatan per kapita Rp 30,8 juta, berarti sebagian besar berpenghasilan Rp 85 000 perhari. Dalam kenyataan , masih ada warga yang berpenghasilan kurang dari satu dollar AS, atau Rp 9000 perhari.

    Pesan yang ada, semoga warga kaya di Indoneia ini menjdi pembayar pajak yang taat. Jangan berkongkalikong dengan aparat untuk menghindari pajak. Juga tak lupa melakukan tanggung jkawab sosial perusahaan. Biar anugerah kekayaan tadi bisa ikut dirasakan oleh warganegara lainnya. ( Pieter P Gero)

Kamis, 24 November 2011

PERNYATAAN UMUM DAN REKOMENDASI MUSYAWARAH BESAR (MUBES) X KOSGORO 2011

    Kosgoro di dalam Mubes X tahun 2011, setelah mengamati, mempelajari dan membahas masalah-masalah kemasyarakatan dan kenegaraan pasca reformasi sampai sekarang, masih terasa kesenjangan antara rakyat miskin dengan kelas menengah terutama para petinggi, pejabat serta anggota legeslatif, judikatif serta eksekutif.

    Kesenjangan sosial tersebut disertai dengan harga-harga kebutuhan pangan semakin tinggi, pengangguran semakin meningkat, tindakan criminal, perkelahian antar pelajar, perkelahian antar mahasiswa, antar wilayah dan suku, kerusuhan serta penembakan di Papua. 

    Rasa aman masyarakat terusik dan terganggu karena penegak hukum tidak pernah tuntas untuk mengusut suatu peristiwa, seolah-olah pelanggaran hukum dan criminal tidak berdampak kepada pemberian sanksi yang tegas demi terjaminnya pelaksanaan hukum secara lugas dan berwibawa. 

    Demi tercapainya percepatan hasil pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat Pemerintah seyogianya merubah strategi pembangunan ekonomi bangsa, menegakkan supremasi hukum secara adil, memberantas korupsi,kolusi dan nepotisme, sampai keakar-akarnya. 

    Penggunakan APBN secara tepat terukur seyogianya dirancang sejak dari perencanaan awal sehingga mampu menggerakkan perputaran ekonomi rakyat melalui sector UKM (usaha kecil menengah) yang pada gilirannya ikut mendorong pertumbuhan ekonomi. Ketimpangan antara belanja pembangunan dan besarnya belanja pegawai yang menghabiskan rata-rata 70 % APBN/APBD menjadikan pembangunan infrastruktur di daerah mandek karena ketiadaan anggaran. Oleh sebab itu diperlukan sikap progresif melakukan reformasi dibidang birokrasi untuk tercapainya efektifitas tata kelola pemerintahan yang baik.

    Dengan memperhatikan butir-butir di atas, maka dengan ini Mubes X Kosgoro menyampaikan Pernyataan Umum organisasi yang merupakan Rekomendasi Mubes X Kosgoro sebagai berikut ;

  1. Restrukturisasi sosial yang akan di dilakukan pemerintah melalui revisi UU keormasan, hendaklmya mengacu kepada solusi problem kemasyarakatan dimana kehidupan sosial kemasyarakatan semakin amburadul, tertib hukum semakin kabur, dimana para penegak hukum tidak pernah tegas menangani persoalan criminal atau tindak pidana perusakan dan anarkhisme. Kosgoro berpendapat bahwa revisi UU Keormasan sangat strategis untuk meningkatkan kemandirian masyarakat serta memperkuat basis pemahaman ke bhineka tunggal ika an yang dibingkai didalam rasa persatuan dan kesatuan Bangsa. Kosgoro berpendapat bahwa gabungan kekuatan Ormas kebangsaan dan keagamaan perlu difungsikan untuk melindungi dan memberdayakan masyarakat.

  2. Organisasi kemasyarakatan hendaknya mampu untuk melindungi masyarakat dari berbagai konflik kepentingan politik, ekonomi global, menjaga kemandirian serta rasa nasionalisme. Oleh sebab itu Kosgoro tetap mendesak pemerintah untuk konsekwen dengan kebijakan pro rakyat kecil merumuskan secara tegas strategi pengentasan kemiskinan nasional, bukan hanya dengan rumusan program-program miniature yang terserak di berbagai kementerian Negara.

  3. Sistem Ekonomi Konstitusi.
 Kegagalan kapitalisme di AS pertama, ditandai dengan bangkrutnya lebih seratus Bank terkemuka di AS, dan kedua terjadinya protes generasi muda AS terhadap perekonomian di negaranya telah merebak keseluruh kota di eropa (occupy wall street). Generasi muda AS telah merespon terjadinya kesenjangan sosial antara Bankir yang serakah dan masyarakat AS dan telah merebak sampai ke eropa. Paham individualism yang tidak memperjuangkan kemanusiaan, ternyata terperangkap kepada ambisisi merusak peradaban manusia. Pasar bebas yang tidak dikendalikan oleh Negara bukan mencari titik equilibrium, malahan menjadi bandul yang bergerak bebas mencari pemuasan tanpa batas. Kosgoro mendesak pemerintah agar lebih cerdas untuk tidak menerapkan paham ekonomi kapitalisme, liberalism dan new liberalism yang bertentangan dengan ekonomi konstitusi yang berbasis pasal 33 UUD 1945. Jika menafikan pelaksanaan Pasal 33 UUD 1945 sama halnya dengan melanggar konstitusi.

 4. DPR sebagai epicentrum moral bangsa.  
Dalam era multi partai dimana peranan DPR sangat dominan, maka system cabinet Presidensial tidak terselenggara dengan baik. Presiden tidak leluasa menggunakan wewenang yang dimiliki sebagai kepala pemerintahan dan kepala Negara karena kuatnya parlemen. 
Fungsi pengawasan yang dilakukan oleh DPR selama ini ternyata sudah merambah ke bidang-bidang lainnya seperti mengatur strategi penganggaran keuangan Negara yang sebenarnya dapat dilakukan oleh eksekutif. Oleh karena itu perlu peningkatan dan penguatan kinerja DPR, antara lain lebih bekerja keras meningkatkan produk RUU yang menguntungkan rakyat.
Kosgoro juga berpendapat agar DPR lebih memfokuskan diri untuk melakukan fungsi pengawasan terhadap pemerintahan. DPR harus mampu menempatkan diri sebagai perwujudan
perwakilan rakyat yang bersih dan menjadi epicentrum moral yang tidak gampang tergoda oleh peluang percaloan yang menghalalkan segala cara.

 5. Papua merdeka.
Masyarakat Papua yang telah menyelenggarakan Kongres ke III, di lapangan Padang bulan, tetap berprinsip bahwa Papua telah merdeka sejak tahun 1961.Gerakan separatism yang didukung oleh generasi muda Papua untuk melepaskan diri dari NKRI semakin marak dari tahun ke tahun. Mengapa Papua merasa kurang puas terhadap Pemerintah? Bukankah Pemerintah telah menguncurkan dana Otsus sebesar 28,8 Triliun sejak tahun 2002?. Kebijakan tersebut berdasarkan UU no.21/2001 tentang Otsus. Akan tetapi masyarakat Papua tidak pernah merasakan dana Otsus sebagai bantuan untuk membangun infrastruktur Papua dan mereka tidak tahu kemana dana tersebut di alokasikan.
Kosgoro mendesak agar dana Otsus berikutnya yang akan dikucurkan benar-benar tepat sasaran. Kosgoro berpendapat bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Papua harus di prioritaskan, serta mendesak pemerintah agar meningkatkan potensi serta kualitas sumber daya masyarakar Papua.

                6.  Pemberantasan korupsi

Korupsi di Indonesia sudah menggurita bukan hanya di eksekutif tapi sudah menyebar sampai ke badan legeslatif dan yudikatif. Sebanyak 46 anggota DPR sudah dijebloskan ke bui, termasuk 155 bupati/walikota, gubernur serta para mantan Menteri. Belum tuntasnya mafia peradilan, mafia hukum, pajak dan bahkan mafia anggaran di DPR semakin merusak citra Indonesia di luar negeri yang menjadi peringkat nomor satu Negara terkorup di Asia Pasifik.
Kosgoro berpendapat bahwa wabah korupsi sudah sampai pada status membahayakan kelangsungan republic ini, yang berakibat penderitaan rakyat karena anggaran pembangunan terkuras untuk kepentingan pribadi, kelompok, serta golongan tertentu.
Kosgoro menyerukan kepada semua lapisan masyarakat agar menjadikan koruptor sebagai musuh bersama seperti bahaya laten komunis. Kepada pelakunya harus dijatuhi hukuman seberat beratnya dan mengembalikan harta hasil korupsi kepada Negara.

7.Pendidikan dan kebudayaan.

Perguruan Tinggi di Indonesia telah berhasil meningkatkan kecerdasan kognitif anak bangsa, tetapi gagal membangun moral bangsa.
Jika pendidikan yang berbasis kebudayaan fungsional di alam modern dipaksakan, maka hasilnya akan menganggap manusia sebagai robot dan angka-angka yang berupa skema dan statistic sebagai pembenaran. Atau lebih parah lagi hanya berupa janji-janji, sehingga misalnya index kebutuhan manusia ditafsirkan dengan angka, dan menganggap kemiskinan itu hanya maya, yang artinya nilai nilai kemanusiaan itu terpinggirkan.
Selama 32 tahun pemerintahan Orde baru "nation and character building" terabaikan karena kekuasaan yang represif dan authoritarian. 13 tahun pasca reformasi keadaan tidak berubah, malah dengan kebebasan yang tanpa kendali, individualism dan pragmatism telah menjadi ikon, setiap orang hanya mengejar keuntungan untuk dirinya dengan menghalalkan segala cara.
Kosgoro berpendapat bahwa pendidikan telah melenceng dari aras utama mencetak insan yang berbudi luhur dan berkepribadian Indonesia. Pendidikan hanya mencetak orang-orang pintar tetapi miskin hati nurani. Pendidikan yang liberal menciptakan robot-robot hidup yang tidak berkarakter, tidak punya kepedulian sosial, mahluk individual yang hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri lepas dari tanggung jawab sosial. Oleh sebab itu kosgoro mendesak pemerintah agar kurikulum Budi Pekerti dihidupkan kembali dan diajarkan di sekolah-sekolah dari SD sampai sekolah lanjutan. Sedangkan kepada mahasiswa di perguruan tinggi diajarkan kepribadian nasional.
Kosgoro mendesak agar system Pendidikan nasional dipersiapkan sebagai tranformasi nilai-nilai adi luhung yang merupakan kearifan local (local wisdom) yang digali di setiap daerah di dalam kebudayaan dan adat istiadat nusantara. Pemerintah seyogianya mampu merumuskan strategi kebudayaan yang mengalami loncatan dari tahap mitis ketahap ontologis dan fungsional.

             8. Kepemimpinan Nasional.
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alam berupa potensi kekayaan laut, kekayaan hutan, perminyakam bumi, kekayaan tambang, flora, fauna serta lahan pertanian yang subur.
Tetapi sangat ironis, semua kekayaan tersebut dikelola oleh Negara asing.Contoh konkrit adalah Freeport, Exxon Mobile, Newmont, dan Inco. Perusahaan di atas menguasai sumber-sumber kekayaan potensial seperti emas, nikel, gas, minyak bumi. Indonesia adalah penghasil gas alam cair (LNG) terbesar di dunia (20%), juga produsen timah terbesar kedua. Sebagai tambahan industry baja di Cilegon, yang selama ini kita banggakan sahamnya telah dijual ke perusahaan Korea, industry telekomunikasi juga telah dimiliki asing.
Pertanyaan kosgoro adalah, mengapa Negara yang kaya sumber daya alamnya masih banyak rakyatnya yang miskin? Apakah hal ini menyangkut tata kelola pemerintahan yang salah? Ataukah disebabkan kepemimpinan nasional yang tidak tegas tidak punya daya dobrak yang tinggi?
Kepemimpinan kosgoro yang di –representasikan oleh Mas Isman adalah kepemimpinan yang kharismatis dan transformasional. Mas Isman adalah seorang pemimpin yang tegas dan berani, pemimpin yang demokratis, di cintai oleh anak buah, serta pemimpin penerobos.
Kosgoro kecewa terhadap kepemimpin nasional dan menyerukan kepada seluruh rakyat agar di masa mendatang tidak lagi memilih Presiden yang tidak tegas, tidak berani dan tidak memiliki visi kerakyatan.
Kosgoro mendesak agar pemerintah melakukan renegosiasi seluruh kontrak karya yang berhubungan dengan pertambangan.

9. Dalam sisa masa pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid dua, yang tinggal tiga tahun lagi, pemerintahan SBY seyogianya tidak melakukan pemborosan uang Negara yang tidak efisien dan efektif, dengan melakukan penambahan badan-badan/staf khusus Presiden yang tumpang tindih. Kosgoro berpendapat hendaknya Presiden SBY melakukan perampingan manajemen staf kepresidenan, dan memberikan tugas tersebut kepada kementerian terkait.

10. Keutuhan NKRI
Kosgoro berpendapat bahwa 4 (empat) pilar kebangsaan yaitu UUD 1945, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh sebab itu pembangunan infrastruktur di daerah perbatasan harus diprioritaskan dan masyarakat setempat harus disejahterakan.

11. Pertanian
Indonesia merupakan Negara agraris dimana 60% penduduknya tinggal di pedesaan yang hidup dari hasil pertanian. Kosgoro melihat pembangunan pertanian di Indonesia melalui RAPBN belum mampu menunjang ekspor hasil-hasil pertanian Indonesia. Oleh karena itu Kosgoro mendesak Pemerintah agar dana RAPBN/RAPBD menempatkan sub-sektor pertanian sebagai salah satu skala prioritas. Kosgoro mendesak agar pemerintah menghentikan impor-impor hasil pertanian asing dan menuntut adanya perlindungan terhadap lahan-lahan pertanian dengan membuat undang-undang baru.

12. kesehatan
Kosgoro mendesak pemerintah agar lebih meningkatkan program pengobatan murah pada masyarakat yang kurang mampu dengan melaksanakan Sistem pelayanan Dokter Keluarga (SPDK). Untuk kepentingan tersebut di atas, Kosgoro mendesak agar RUU SPDK segera diterbitkan.

13. Perhubungan
Bahwa NKRI yang terdiri dari ribuan pulau yang dipisahkan oleh laut, teluk, selat, sungai dan danau memerlukan pendekatan Negara bahari. Oleh sebab itu perlu adanya perlakuan khusus bagi daerah-daerah perbatasan terkait pelaksanaan peraturan pemerintah.
Kosgoro berpendapat bahwa peraturan yang ditetapkan pemerintah di sector perhubungan perlu mempertimbangkan dan memperhatikan kondisi geografis dan keadaan masing-masing daerah untuk kepentingan kesejahteraan rakyat setempat.
Rekomendasi Internal.

  1. Mengingat bahwa gedung Wisma kosgoro di jalan MH. Thamrin 53 Jakarta Pusat adalah salah satu symbol kehormatan organisasi, maka Mubes menugaskan kepada pimpinan Pusat kolektif kosgoro untuk memperkuat kepemilikan saham PT Wisma Kosgoro yang saat ini baru 20%, dengan cara menawarkan kepemilikan saham kepada anggota Kosgoro di seluruh Indonesia.
    Guna menjaga nama Kosgoro di mata umum, agar PPK Kosgoro memperjuangkan pemasangan kembali Brand kosgoro di atas bangunan tertinggi di wisma kosgoro.
  2. Dalam rangka perwujudan Tri dharma kosgoro, Mubes memugaskan PPK Kosgoro untuk membangun hubungan kemitraan kerja dengan kementyerian Negara Perumahan Rakyat untuk menyususun strategi pembangunan perumahan rakyat secara nasional dan memberikan perhatian khusus kepada masyarakat tidak mampu agar dapat memiliki rumah yang layak huni dan sehat.

    3. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, Kosgoro mendesak PPK Kosgoro untuk membentuk Yayasan Pendidikan Kosgoro ditingkat pusat sebagai payung hukum semua lembaga pendidikan yang berada dibawah Kosgoro.  

    4. Mendesak PPK Kosgoro untuk menambah jumlah deposito Bank, guna memberikan bantuan beasiswa kepada mahasiswa yang berprestasi melalui Yayasan beasiswa Mitsui Kosgoro.


---***---




  

  

  













Rabu, 23 November 2011

KEHIDUPAN HEDONIS DAN PRAGMATIS TELAH MELANDA ANGGOTA DPR TERHORMAT

Oleh ; Abdul Muin Angkat


 


 

Kalam;

Tabek tuan, rasanya hari ini sampean selalu parlente berpakaian, gemerlap, apa mau kondangan? Kalau tak salah jas baru ini belum pernah saya lihat, warna pastel, yang sangat muda sulit dicari di glodok, hehe pasti tidak di jahit di Srivishnu Taylor, di negeri singa ya, hhmmm. Padahal, untuk tingkatan Jakarta tukang jahit itu sudah dikenal karena termasuk penjahit papan atas bergengsi di Jakarta.

Dalam hati saya berdecak kagum melihat penampilan sang politisi. Dulu, semasa menjadi aktivis penampilannya biasa-biasa saja.Sekarang, total berubah, jam tangan rolex, Jas, minimal harga sepuluh sampai limabelas jutaan, cincin berlian dan batu akik mahal dari Pontianak, pasti berkisar 20 juta-an. Sepatu jelas bukan buatan bandung, dasi dan tas, bermerk terkenal. Rasanya kalau mau dihitung-hitung angka seratus jutaan untuk sekali tampil di depan khalayak pasti tidak mis. Itu, belum termasuk kartu kredit dari bermacam bank terkenal, dan tentu saja depositonya pasti em-em an.

Mereka sering nongkrong di hotel bintang lima, hotel mulia di senayan atau di hotel Sultan. Tentu saja pakaian lengkap dan sempurna tersebut, gak tahan kalau di AC yang tidak sejuk dan dingin. Mereka duduk bergerombol dua sampai empat orang, dan apabila ingin membayar bill rastauran, angka dua jutaan tidak akan meleset. Bayangkan, kalau di dalam sebulan mereka duduk sampai lima kali, sudah berapa yang terkuras dari koceknya? Padahal pendapatan mereka resminya hanya 75 juta-an per bulan lho! Bagaimana cara agar leluasa kongkow bersama mitra atau sesama komisi? Pertama, pundi-pundi harus tetap berisi, kedua cari akal untuk mencari uang tambahan, misalnya jadi calo proyek dan anggaran untuk pembangunan di daerah. Tapi, stop, mereka banyak juga lho yang tetap merangkap jadi pengusaha, kan tidak ada larangan?

Seorang anggota DPR bernama Herman Hery mengakui di Rakyat Merdeka (14/11), . . "memang saya mempunyai mobil mewah Bentley seharga 7 milyar, saya pengusaha kaya, emang salah?"

Bambang soesatyo anggota komisi III DPR juga mengakui, " punya mobil mewah 'Bentley'". tapi saya tidak pamer, karena saya pengusaha, dan bukan hasil korupsi ! pungkasnya.

    Ruhut Sitompul mengaku dulu ia punya sepuluh mobil sebelum menjadi anggota DPR, sekarang tinggal tiga, salah satunya Alphard - - "aku kan enggak cari duit di DPR, aku kerja untuk rakyat. Jadi, tambah miskinlah" akunya.

Hedonisme

Menurut A.S Hornby di dalam 'the advanced learner's dictionary of current english', hedonism adalah suatu filsafat yang menjelaskan bahwa 'that pleasure is the chief good'. Kesenangan atau nafsu nafsi adalah gaya hidup yang paling utama.

Dari bahasa Yunani, hedonis berasal dari kata 'hedone' yang artinya kesenangan. Istilah hedonis secara umum adalah sekelompok orang yang sangat mendahulukan kesenangan atau kenikmatan di dalam kehidupan.

Apakah salah, kalau seorang anggota DPR yang parlente memakai mobil seharga 7 milyar, Bentley ke Senayan? Atau memakai crown royal
saloon yang jauh lebih mewah dari mobil dinas seorang Perdana Menteri negeri jiran? Coba kita berkunjung ke Senayan, akan terlihat 'show room' terbuka, dengan aneka merk mobil mewah, Alphard, Vellfire, Hammer, Lexus, Range rover, dan Marcedes Benz, berjejer dengan kemilau mulus.

Kalau di pandang dari teori Maslow yang mengatakan bahwa manusia akan memenuhi kebutuhannya yang paling rendah, dan menghantarkannya kepada hasrat yang lebih tinggi, yaitu aktualisasi diri, maka pamer mobil mewah tidak salah. Sebab, dalam hirarki kebutuhan Maslow (maslow's need hierarchy), manusia, pertama akan memenuhi fisiologis (makan,pakaian,sex,ragawi), kedua safety
and security (kemanan dan perlindungan), ketiga emosi, (sosial, kasih sayang dan persahabatan), keempat self esteem (penghargaan diri, status), kelima self actualization (pemenuhan diri)

    Setiap usaha peningkatan prestasi kerja individu tanpa kecuali selalu memanfaatkan teori motivasi, karena perilaku individu selalu diarahkan kepada tujuan tertentu.

Akan hal nya kesuksesan Herman Hery, di dalam bisnis sehingga kaya raya, merupakan prestasi dan keunggulan tersendiri. Cuma, apakah kebutuhan virus Nach (need for achievement) yang menjadi dorongan sukses dan unggul di bidang bisnis tersebut diikuti dengan prestasi dan keunggulan di bidang politik? Atau apakah hasil kerja dan produktifitas DPR di dalam pemenuhan tugas legeslasinya berhasil meningkat kan produktifitas sepadan dengan target penyelesaian RUU?

Kembali ke teori Maslow, apabila self esteem tinggi, ini merupakan pertanda adanya kemampuan spesifik yang melebihi orang lain. Oleh sebab itu Self esteem sangat dekat dengan mach tinggi, yang lebih pragmatis dan tingkat produktifitasnya tinggi. Pada karakter tertentu, perlu suatu penetapan standar perilaku etis yang ditetapkan oleh Badan kehormatan untuk menghindari tujuan menghalalkan segala cara dari setiap anggota DPR khususnya bagi para pengusaha yang telah memilih DPR sebagai profesi baru.

    Pragmatisme

Dalam kaitannya dengan kebenaran, teori pragmatic beranggapan bahwa manusia tidak dapat mengetahui 'subtansi', 'hakikat' dan 'kenyataan yang terdalam'. Bagi penganut pragmatism, pengetesan terhadap pengetahuan yang benar adalah kemanfaatan,kegunaan (utility), dapat dikerjakan (workability) dan akibat yang memuaskan (satisfactory consequences). Menurut C.S Peirce, nilai suatu konsep tergantung penerapan yang konkret dalam masyarakat

Oleh William James, ukuran kebenaran ditentukan oleh akibat praktisnya, pertama, apakah sesuatu memiliki nilai kontan (cash value) yang secara prinsip dapat diverifikasi, kedua apakah bersifat koheren cocok dengan fakta sebelumnya, dan ketiga,apakah ada trend kemajuan kepada nilai yang lebih tinggi.

Dari dua pandangan di atas, maka kalau dihubungkan dengan perilaku atau sikap anggota DPR yang pragmatis, boleh jadi bahwa setiap menganalisis sesuatu idea tau gagasan, maka mereka selalu bersikap apakah ada kemanfaatan kepada pribadi atau partainya. Apakah punya dampak pemuasan diri dan berakibat praktis dan memiliki cash value. Baru saja Mahfud MD ketua Mahkamah Konstirusi, membuka aib DPR, memperjual belikan proses membuat Undang-undang, dengan imbalan tertentu. Padahal, bertolak belakang dengan William James, bagi Dewey, yang penting bukan benar tidaknya pengetahuan, melainkan sejauh mana manusia dapat memecahkan masalah yang muncul dalam masyarakat, dan dalam kehidupan yang nyata.

Menurut Jhon dewey, kebenaran harus bersifat sosial, dan dapat di verifikasi secara eksperimental. Kebenaran adalah public dan bukannya privat. Pragmatisme positifistik Jhon dewey lebih terfokus kepada 'kepedulian sosial' apakah membangun jembatan lebih penting daripada membangun kantor kelurahan, atau memecahkan problem kemiskinan dan pengangguran lebih penting daripada membangun gedung DPR 20 tingkat. Bukankah pada etika pragmatis sering kita disesatkan, karena berlaku adagium, pilihlah yang agak buruk dari yang terburuk?

Kode etik anggota DPR

Kode etik DPR seyogianya disusun secara komprehensif-integral, menyangkut aturan-aturan baku dan tertulis mengenai perbuatan baik dan buruk, pantas tidak pantas, elok atau tidak elok, sopan atau tidak sopan serta apakah memenuhi nilai-nilai moral keagamaan atau adat istiadat.

Membentuk kader Partai sebagai sumber daya manusia yang dipersiapkan duduk dalam Badan Legeslatif, ditujukan agar menjadi insane yang berakhlak mulia, bermoral, dan berkepribadian Pancasila, sesuai dengan Falsafah dan Pandangan hidup bangsa.

Mengapa pejabat public di india dan Malaysia saat menjalankan tugasnya tetap dituntut berpenampilan sederhana? Apakah mereka ter-inspirasi kepada Mahatma Gandhi? Seandainya budaya organisasi sebagai babon contoh tauladan yang diberikan para pendiri bangsa menjadi acuan, sudah dapat dipastikan bahwa Kode etik para pentelenggara Negara akan menjadi tata aturan yang dapat digunakan oleh DPR agar berkehidupan sederhana.

Mohammad Natsir ketika menjadi Perdana Menteri pada tahun 1950 – 1951. Natsir hanya memiliki sebuah mobil pribadi ber merk DeSoto yang telah kusam. Ketika ditawari mobil mewah buatan Amerika pada tahun 1956, dengan halus Natsir menolaknya.

Negeri jiran Malaysia menggunakan mobil dinas Proton saga untuk para menterinya. Era Mahattir Muhammad, mobil dinas PM negeri itu adalah Proton Perdana seharga 350 juta. Artinya. Harga tiga Proton Perdana setara dengan satu Toyota Crown Royal
Saloon mobil petinggi Indonesia seharga 1 milyar rupiah. Pejabat India memakai mobil dinas Tata Ambasador, mobil mirip Fiat '70 –an itu berwarna putih agar dapat meredam panas. Harga mobil itu sekitar 100 juta rupiah. Walaupun berpenampilan sederhana, pejabat public India tersebut ada yang punya maskapai penerbangan King
Fisher, walau kaya, tapi tetap sederhana. Ini, sesuatu yang sangat langka di Indonesia.

    Penutup

Hancurnya sumber nilai keteladanan di era reformasi menjadikan figure-figur seperti Natsir, Hatta, Soekarno, Tan Malaka dan para pendiri Republik lainnya merupakan symbol panutan yang seolah-olah lenyap ditelan bumi. Kekokohan kepribadian, karakter, para pendiri Bangsa dan Negara, pendirian yang tegas dan pola hidup sederhana para pahlawan tidak menjadi nilai otonom di dalam diri pribadi para penyelenggara Negara.

Sangat menyesakkan dada bila harga sebuah demokrasi demikian mahalnya dan harus cash and cary. Para politisi menjual nama rakyat, demokrasi dan reformasi, padahal yang mereka kerjakan bukan untuk mensejahterakan rakyat tetapi manggaruk uang rakyat, menjadikan pundi-pundi dan tabungan partai politik.

Badan anggaran DPR sulit di dilacak kejujurannya, RAPBN dijadikan ATM partai politik dengan menempatkan bendahara-bendahara parpol menciptakan 'permainan uang' yang sophisticated di dalamnya, tapi ujung-ujungnya sekian persen untuk komisi. Dan, perilaku percaloan itu dilakukan langsung oleh banyak orang, anggota DPR yang terhormat.

Rasanya, membicarakan hedonism, liberalism dan kapitalisme apalagi materialism, tidak akan berarti apa-apa bila kita tidak kembali ke Ideologi Pancasila. Pancasila sebagai falsafah, kebudayaan, apalagi sebagai nilai-nilai intrinsic dalam kehidupan manusia, terutama kehidupan manusia dengan Tuhannya, yang Maha Khalik!

        
 

        
 


 

    
 

        

        

Selasa, 01 November 2011

Dua Tulisan; Krisis dan ‘Jalan Buntu’ Kapitalisme, dan China Tinggal Selangkah Lagi.



Kalam;  
     Labirin kesulitan ekonomi akibat tumpukan utang sedang melanda daratan Eropa dan AS. Diperlukan bantuan 'kegotong royongan' antar sesama Negara Eropa penganut mata uang euro untuk menyelamatkan perekonomian dari ancaman kebangkrutan. 
    Kapitalisme global yang muncul pada abad ke-18 oleh Adam Smith, ternyata tidak memberikan berkah kepada umat manusia, karena di dalam prakteknya 'manusia bukan untuk kemanusiaan' tapi secara individual, cinta kepada diri sendiri. Apa yang dikatakan Wilson, bahwa neo liberalism dan kapitalisme menciptakan kemiskinan dan penindasan baru, telah menjadi kenyataan. Puluhan ribu demonstran anti Wall street dan telah mewabah ke kota-kota di eropa dan AS, sebanyak 700 pendemo telah ditangkap. Mereka menentang keserakahan korporasi, yang menyebabkan hanya 1 % warga AS yang hidup super mewah sementara 99 % hidup jauh dibawah kemewahan (kompas 3/10).
    Lebih ironis lagi gerakan korporasi itu mendapatkan pembebasan pajak, tetapi para eksekutifnya hidup kaya raya ditengah kelesuan ekonomi yang melanda warga AS. Benarkah Bank sentral AS turut menjerumuskan perekonomian AS ke dalam kriris financial? Apakah dengan bangkrutnya 100 lebih Bank-Bank di AS menandai jatuhnya hegemoni system kapitalisme pasar bebas di dunia?
    Krisis jalan buntu Kapitalisme di tulis oleh Syamsul Hadi (kompas 19/10) dan China Tinggal Selangkah merupakan teropong buku "When China Rules the World" yang ditulis Martin Jacques, dan di resensi Pieter P.Gero, (kompas 24/10). Kedua tulisan tersebut saya masukkan ke dalam Muin-angkat.blogspot.com
    Krisis fiskal yang melanda Eropa berkombinasi dengan ancaman resesi kedua ekonomi AS telah menimbulkan pertanyaan mendasar tentang kesinambungan sistem kapitalisme global dewasa ini. Persoalan krusialnya episentrum krisis ekonomi yang beruntun hadir sejak 2007, justru berada di AS dan Eropa, 'jantung' kapitalisme global itu sendiri. Ketika krisis terjdi di wilayah pinggiran (periphery), seperti Thailand, Indonesia, dan Meksiko, Negara-negara ini disalahkan lalu 'didisiplinkan' lewat tekanan lembaga-lembaga keuangan global. Mereka diwajibkan mengikuti resep pahit Washington consensus, seperti pengetatan anggaran, privatisasi, dan penghapusan subsidi sosial.

Propasar
    Resep-resep kebijakan propasar itu mendapat topangan inteltual dari narasi-narasi yang dikembangkan penganjur globalisasi, seperti Kenichi Ohmae dalam the end of nation state (1992). Ia mengibaratkan Negara (nation state) 'dinosaurus yang menbunggu mati'. Tidak hanya kegagalan mengontrol dan melindungi nilai mata uang, tetapi juga karena tak lagi melakukan aktivitas ekonomi riil.
    Tesis provakatif Ohmae, diteruskan Thomas L. Friedman dengan The Lexus and The olive Tree (1999) dan The World is Flat (2006), yang mengabarkan hadirnya dunia abad ke-21 yang telah 'didatarkan' untuk menjadi arena mata rantai produksi global,dimana setiap orang, perusahaan, dan pemerintah harus memikirkan peluang yang menguntungkan untuk perbaiki nasib.
    Seiring hadirnya krisis global, sinyalemen dua peraih Nobel, Joseph E. Stiglitz, (Free Fall 2010) dan Paul L. Krugman (the return of economic depression, 2010) telah menggugurkan tesis Ohmae dan Friedman. Bagi Stiglitz, keruntuhan Lehman Brothers pada September 2008 menandai berakhirnya kapitalisme pasar bebas. Bagi Krugman Negara yang selama ini dianggap pangkal masalah justru menjadi solusi krisis global. Sebaliknya pasar yang selama ini dianggap menjadi solusi justru bergeser menjadi sumber masalah.
    Sayang, warna kapitalisme seperti apa pada masa depan belum terlukis jelas. Stiglitz menunjukkan kekaguman pada China dan Negara-negara Asia Timur, yang bersendikan kekuatan Negara, sukses menjalankan kebijakan industry berorientasi ekspor dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun, keunggulan kapitalisme China dan Asia Timur, justru terhadang menurunnya kemampuan AS dan Eropa menyerap produk ekspor mereka.
    Stimulus ekonomi yang dianjurkan Krugman untuk menggerakkan kemvbali ekonomi kemudian terlihat hanya menjadi obat sementara yang menimbulkan beban baru 'mega stimulus' yang dikeluarkan pemerintah AS telah membengkakkan utang AS jadi 14,3 Triliun dollar AS, setara dengan produk domestic bruto AS. Kebijakan pengetatan anggaran lewat penurunan belanja pemerintah dan peningkatan penerimaan pajak diprediksi memperburuk kondisi ekonomi rakyat dengan meluasnya kemiskinan dan pengangguran, yang akhirnya mendorong instabilitas sosial.
    Jumlah penganggur di AS mendekati 10 persen (14 juta orang), Jerman 9,1 persen, Spanyol 45,7 persen, dan Yunani 38,5 persen.
    Dari ekonomi makro, Uni Eropa sedang dihadapkan pada dilemma yang lebih mirip jalan buntu. Proporsi utang Yunani terhadap produk domestic bruto mencapai 140 persen. Dari 400 milyar dollar AS utang Yunani sekitar 100 milyar dollar AS dibeli Jerman dan Perancis, dua Negara yang sebenarnya menjadi penopang utama ekonomi zona euro. Masalah menjadi rumit karena AS juga banyak memegang obligasi Spanyol, Irlandia dan Italia.
Apalagi, untuk menjaga stabilitas mata uang, China dan negara Asia Timur lain juga menjadi pemegang sejumlah besar obligasi AS dan Eropa. Artinya, imbas krisis Eropa dan AS pada akhirnya juga berdampak ke Negara seperti China dan India, yang kini mulai kesulitan karena melambungnya inflasi domestic dan terbatasnya kemampuan pasar eksternal menyerap produk ekspornya.

Masih ke makro
    Dalam konteks Indonesia, kita saksikan para pengamat dan pejabat terus mengingatkan pentingnya mempersiapkan diri terhadap imbas krisis global 'jilid dua' terhadap ekonomi nasional. Sayangnya, tak seperti di Eropa dan AS, diskusi yang dihadirkan berhenti pada kesiapan di bidang ekonomi makro, kelembagaan dan moneter. Tak menyentuh narasi dasar (basic narrative) yang bersifat alternative. Padahal, meminjam Dani Rodrik (globalization paradox, 2011) sangat perlu meletakkan fondasi ekonomi yang lebih berkelanjutan.
    Padahal, para penyusun konstitusi republic ini sesungguhnya telah belajar serius dari dampak depresi 1930-an sehingga tercermin jelas kesadaran membatasi dampak kesemena-menaan mekanisme persaingan bebas dalam kapitalisme. Bacalah ulang pasal-pasak terkait ekonomi UUD 1945 yang 'asli' (sebelum amandemen) dan anda akan menemukan pemikiran mendalam tentang tanggung jawab sosial Negara dalam hal pekerjaan dan penghidupan rakyat, nasionalisme ekonomi untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, kewajiban Negara melindungi kelompok lemah, dan seterusnya.
    Inikah saatnya bangsa ini kembali kepada jati dirinya, dengan lebih berupaya menunjukkan hormat kepada pendiri bangsa yang telah menorehkan prinsip-prinsip penyelenggaraan ekonomi yang humanistic, berkeadilan dan visioner, tetapi semakin jauh dari realitas ekonomi keseharian di negeri ini?


China Tinggal Selangkah Lagi.
    Perkembangan di pasar saham dunia beberapa pekan terakhir ini memperkuat perkiraan banyak pengamat ekonomi dunia bahwa China tinggal selangkah lagi menjadi kekuatan ekonomi dunia. China praktis juga akan menjadi penguasa dunia, peran yang diemban sebelumnya oleh Eropa, Jepang dan Amerika serikat.
    Eropa kini praktis hanya puing-puing ekonomi setelah Yunani,Spanyol, irlandia, dan Italia nyaris bangkrut. Majalah Time edisi 22 agustus 2011 bahkan member judul utama "The Decline and fall of Europe" dengan judul kecil 'and maybe the west'. Kondisi ekonomi yang jatuh dalam membuat tidak saja Eropa berakhir, tetapi juga dunia barat (orde tua).
    Kondisi yang praktis setali tiga uang dialami AS. Krisis utang ASmembuat Negara yang menyandang predikat kekuatan ekonomi nomor satu dunia ini harus diturunkan peringkat utangnya. Rasio utang dan Produk Domestik Bruto (PDB) AS kini 100 persen. Utang dan PDB mencapai 14,7 triliun dollar AS. AS tidak bisa menolong dirinya sendiri, apalagi menolong Eropa, mitra kentalnya.
    Babak belur yang dialami Eropa dan AS memunculkan China sebagai kekuatan ekonomi dunia. Dengan PDB sekitar 5,8 triliun dollar AS, China sudah melampaui Jepang yang memiliki PDB sekitar 5,6 Triliun dollar AS sebagai kekuatan ekonomi nomor dua dunia. Meski masih jauh dari total PDB AS, China dengan posisi sebagai motor kekuatan ekonomi di Asia Timur bakal melejit cepat mendekati AS, bahkan suatu waktu bisa melampauinya.
    Kondisi factual China sebagai kekuatan ekonomi dunia mendatang kian jelas duduk perkaranya setelah membaca dan menyimak isi buku When China Rules The World karya Martin Jackques. Di dalamnya bahkan ikut disebutkan, peran Indonesia mendatang cukup menonjol di Indonesia Timur dan dunia (halaman 3 dan 11).
    Melalui buku ini, Jacques mempertegas pandangannya soal China dengan mengutip proyeksi Goldman Sachs bahwa China akan menjadi kekuatan ekonomi dunia pada tahun 2050. Perekonomian AS akan menempel ketat,disusul India yang berada agak jauh dibelakangnya. Brasil, meksiko,Rusia dan Indonesia menempati urutan berikutnya setelah India. Hanya dua Negara Eropa yakni Inggris dan Jerman, yang ikut masuk dalam sepuluh besar kekuatan ekonomi dunia.
    Seiring dengan China yang memimpin kebangkitan dunia timur, Jacques juga menegaskan analisis pricewaterhouseCoopers yang membenarkan peran nomor satu China serta Negara-negara seperti Rusia, Meksiko,dan Indonesia yang masing-masing bisa lebih besar dari perekonomian Jerman, Perancis dan Inggris pada tahun 2050.

Belajar dari Barat
    Menarik disimak bahwa buku ini juga mengungkapkan bagaimana belajar dari pengalaman drastic yang dialami barat (baca; AS dan eropa) bagaimana Eropa yang muncul dengan modernisasi menyusul revolusi industry antara tahun 1780 dan 1840. Begitu juga AS yang tumbuh pesat menyusul imigrasi warga Eropa yang kemudian mengembangkan industry-industri hebat disana.
    Eropa praktis mengandalkan wilayah jajahannya yang memasok bahan baku yang praktis gratis. AS juga mengembangkan industry dengan mengandalkan tenaga kerja murah (budak). Jacques lantas mengingatkan manajemen anggaran yang keliru. Di samping itu Eropa dan AS juga tidak membawa serta pertumbuhan ekonomi di Negara-negara sekitarnya yang bisa menjadi pendukung ekonominya, sedikitnya akan menjadi pasar produk yang dihasilkan industrinya.
    Belakangan ini, manajemen anggaran "besar pasak dari tiang" membuat Eropa bangkrut, disusul AS membiayai perang dimana-mana, terutama pada masa pemerintahan Presiden Goerge Bush Senior dan junior, membuat semua dana AS terkuras dan harus membiayai diri dengan utang, yang sebagian besar berasal dari China dan Jepang dengan membeli surat berharga AS (halaman 428).
    Eropa dan AS memang mengembangkan teknologi dan infrastruktur yang memadai. Hal serupa dilakukan China. Bahkan China jauh lebih pesat dalam melakukan kegiatan-kegiatan penelitian dan pengembangan. China pun telah berada di posisi kedua setelah AS dalam soal penelitian dan pengembangan ini. China memiliki 6,5 juta mahasiswa tingkat sarjana dan 0,5 mahasiswa pasca sarjana yang menekuni sains,tehnik serta keokteran (halaman 429).
    Tidak mengherankan China juga akan unggul dalam bidang sains dibandingkan dengan Eropa, AS dan Jepang yang kini praktis mandek karena kehabisan dana. China sudah mengejutkan dunia dengan melakukan dua misi penerbangan luar angkasa berawak pada 2003 dan 2005. Bahkan, China sukses menghancurkan salah satu satelitnya dengan rudal balistiknya pada 2007. Supremasi diangkasa luar China sudah menyemai atau mengungguli AS (halaman 429).

Kekuatan ala China
    Martin Jacques mengungkapkan, China yang menguasai dunia nanti akan berbeda dengan penguasaan oleh Barat selama ini yang berupaya mengenyahkan semua saingannya. China tetap berupaya mengharapkan pertumbuhan pada Negara-negara sekitarnya. Semua karena perekonomian yang bertumpu pada perniagaan; ada hubungan dagang dan ada saling pengertian yang saling menguntungkan.
    Hanya saja, China tidak mutlak mendikte sebagaimana Barat yang menuntut dunia menyesuaikan diri dengan prosedur dan prioritasnya. China memang dominan secara ekonomi dan teknologi, tetapi kawasan sekitar dibiarkan tumbuh, yang nantinya memberikan "upeti" berupa pasar, pasokan bahan baku, dan energy bagi industrinya.
    Kedepan, China tentunya akan memainkan peran lebih fundamental ketimbang kekuatan global baru lain mana pun dalam dua abad terakhir. Modernisasi China akan berbeda dengan modernisasi Barat. China akan memainkan peran dengan menekuni permainan yang panjang dengan terus meyakinkan Negara-negara lain di dunia bahwa China tidak akan mengubah banyak kondisi yang ada sekarang.
    Sebagaimana Eropa, AS dan Jepang menguasai dunia setelah mengalami pertumbuhan ekonomi yang luar biasa, China juga memperlihatkan betapa pertumbuhan ekonomi memainkan peran sentral untuk juga untuk juga bisa mendominasi teknologi serta sains untuk selanjutnya menjadi kekuatan dunia. Namun, semoga saja ini tidak diikuti dengan upaya menimbun senjata dan kekuatan militer yang kemudian menakutkan pihak lain.
Suatu hal yang perlu dicatat, kebijakan China yang meningkatkan kemampuan militer dan sikap tanpa kompromi dikawasan sengketa kepulauan spratly di laut China selatan membuat Negara-negara sekitar tetap menaruh curiga pada China. Anggaran militer China kini 119 milyar dollar AS, nomor dua setelah AS, yang anggaran militernya mencapai hamper enam kali lebih besar, yakni 698 milyar dollar AS (Time 22 agustus 2011). Namun, AS yang lagi bangkrut jelas akan membuat China dapat segera menyalip.
    Buku ini ditulis saat krisis melanda AS dan Eropa pada 2008. Krisis utang yang kini melanda Eropa dan AS semakin meyakinkan bahwa China segera jadi kekuatan ekonomi dunia. Semua ini karena masa transisi ekonomi dan teknologi yang relative singkat disbanding dengan dengan Eropadan AS.
    Menarik menyimak buku karya Martin Jacques ini untuk membuktikan (membenarkan) apa yang segera
terjadi.(ama)

Selasa, 25 Oktober 2011

Dua Tulisan ; Masa Depan Ekonomi Indonesia dan Kemakmuran Eropa Tinggal bayangan



Kalam;

    Apa yang terjadi pasca krisis keuangan AS tahun 2008? Tak dinyana akhirnya berdampak juga kepada perekonomian dunia khususnya bagi masyarakat Uni Eropa yang selama ini menjadi masyarakat kelas satu di dunia, yang sangat menikmati "kue pembangunan"; masyarakat yang gemah ripah loh jinawi. Sesuatu impian masyarakat Indonesia yang nyaris hanya menjadi sebuah ilusi.
    Dalam catatan Arief Gunawan di Vox Populi, harian Rakyat merdeka, tercatat beberapa tokoh dunia meninggalkan karya-karya agung yang dikenang oleh manusia sejagat sebagai monument kemanusiaan seperti Firaun mewariskan Spink, Piramid, Hitler di Jerman mewariskan contoh buruk yang tidak perlu ditiru, fasisme dan rasisme. Bangsa jerman adalah bangsa terunggul di atas bangsa lainnya. "Deutschland uber alles' dan membunuh ratusan ribu Jahudi di kamp penyiksaan.
    Soekarno mewariskan Stadion gelora Bung Karno, dan Monas, terutama dikenang sebagai Proklamator Indonesia merdeka bersama Mohamad Hatta.Soeharto dikenal sebagai Bapak pembangunan, bersama Ibu Tien Soeharto berjasa meninggalkan Taman mini Indonesia Indah, dan berhasil menjadikan Indonesia menjadi Lumbung pangan di Asia. Beliau sangat dikenal sebagai Presiden yang dekat di hati rakyat karena secara periodic berdialog dengan petani, dikenal dengan istilah ' klompen capir'.
    Masih banyak lagi contoh pemimpin dunia yang berhasil mengukir sejarah negaranya dengan tinta emas, tak terkecuali, Mahattir Muhammad,Napoleon Bonaparte, sampai kepada Mao TseTung penguasa Negeri Tirai Bambu yang akhirnya menjadi raksasa ekonomi yang terkemuka di dunia.
    Sangat sulit bagi kita melihat apa yang sudah dilakukan oleh pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden Republik Indonesia dua periode. Beliau adalah Presiden yang berhasil mengusung Partai democrat menjadi 'the ruling party' dengan kemenangan yang spektakuler, dan meraih kursi kepresidenan dengan suara 60 persen dukungan rakyat. Tapi yang terjadi adalah dengan dukungan tersebut, bukannya memperkuat posisi Presiden yang bisa melakukan perubahan mengangkat issue-isue kemiskinan dan pengangguran, malah seolah-olah membiarkan menteri-menterinya bekerja tanpa control dan tidak menempatkannya di dalam zaken cabinet.
    Keluhan SBY terhadap ketidak loyalan pembantunya dan kurangnya kecepatan keberanian untuk mengganti para menterinya, menjadi sorotan tajam public karena pemerintahan presidensial cabinet, telah disandera oleh kekuatan parlementer –liberalistik yang sangat dominan.
    Masihkah kita punya pengharapan untuk sisa kekuasaannya 3 (tiga) tahun kedepan? Kalau 80 persen dana APBN yang berjumlah sekitar 1300 triliun rupiah, dan hanya digunakan untuk biaya birokrasi yang sangat gemuk, serta pengembalian utang pinjaman luar negeri, sampai dimana sisa dana yang 20 persen lainnya mampu untuk memperbaiki infrastruktur dan mendinamisir perekonomian di sekitar 500-an kabupaten/kota seluruh Indonesia?Bukankan semua asset Negara strategis telah dimiliki asing, hingga masa depan pewaris negeri menjadi suram? Mengapa kebijakan impor bukan pro rakyat petani tetapi justru memperkaya petani asing?Sebut saja misalnya garam, beras, gula, kentang, bahkan singkong pun masih di impor padahal dahulu Indonesia pernah tercatat sebagai pengimpor no 4 di dunia?.Masihkah pemimpin negeri punya hati nurani dan tega membohongi rakyatnya?
    Bila sejarah bangsa – bangsa penuh dengan ilham dan gagasan spektakuler yang penuh dengan nilai-nilai meningkatkan peradaban untuk kemasylahatan umat manusia dimana setiap pemimpin negaranya berlomba meningkatkan kesejahteraan rakyatnya maka rasanya kini, kita miris melihat kelakuan dan tindak tanduk pemimpin atau elite politik di Indonesia pasca reformasi.
    Sejarah kelam bangsa ini masih belum bisa ditulis dalam tinta emas, justru kebebasan ber-demokrasi yang diilhami oleh revolusi perancis,terutama formulasi Hak azasi manusia yang dikumandangkan oleh D. Roosevet Presiden AS awal abad ke-20, yaitu "the four freedom"yaitu ; freedom of speech, freedom of religion, freedom from fear dan freedom from want. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang merupakan sumber normative bagi hukum positip yang di jabarkan di dalam pasal-pasal UUD 1945, khususnya pasal 33 yang telah berwayuh arti dengan penghilangan Penjelasan UUD 1945 oleh amandemen DPR.
    Sejarah Indonesia yang heroic, membebaskan diri dari penjajahan asing, hanya dengan semangat dan pengorbanan bamboo runcing, ternyata belum merdeka seratus persen. Mayoritas rakyatnya masih dibohongi, dijajah dan ditipu oleh para pemimpinnya.Kalau pada masa perjoangan kita di jajah dan ditindas oleh Belanda, Inggris dan portugis, sekarang Neo kolonialisme baru berubah rupa menjadi monster yang berkolaborasi dengan pihak asing, mengeruk kekayaan rakyat dimana pihak legeslatif, judikatif, dan eksekutif dibantu oleh begundal-begundal pengusaha hitam, secara berjamaah, memiskin rakyat dan secara terang –terangan melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme.
    Dengan cabinet tambun dan penambahan wakil-wakil Kementerian pasca Reshuffle cabinet, banyak juga public yang pesimistik apakah mereka bisa mengangkat issue-issue kemiskinan dan pengangguran menjadi dasar pijak merubah wajah buram Indonesia merangkak menuju Negara sejahtera, ataukah ini hanya sebagai pelapis tidak profesionalnya Menteri-Menteri asal parpol yang menguasai cabinet saat ini, waktu jualah yang akan menjawabnya.
    Dua tulisan diatas di diambil dari harian Kompas dalam dua penerbitan yang berbeda. Pertama ditulis oleh Umar Juoro berjudul, Masa Depan Ekonomi Indonesia . kedua, ditulis oleh Asep Setiawan contributor Kompas di London, berjudul; 'Kemakmuran Eropa Tinggal Bayangan'. Mari kita menrenungkan diri apakah rasa nasionalisme elite politik kita dan moralitas kepemimpinannya masih tersisa di dalam jiwa dan raga raga?? Saya masukkan dalam muin-angkat blogspot.com, semoga bermanfaat.(ama)
                    I
    
 
     Ekonomi Amerika Serikat kembali mengalami tekanan berta dan diambang resesi. Jika pada 2008 permasalahan kredit perumahan (subprime mortgage) memicu krisis keuangan di AS yang memicu krisis global, pada 2011 permasalahan utang pemerintah memicu kekhawatiran pelaku ekonomi, sementara itu kalangan politisi tidak mempunyai kata sepakat bagaimana mengatasi permasalahan ini.
Perekonomian AS kemungkinan akan tumbuh rendah kalau tidak resesi, atau pertumbuhan negative. Dengan utang pemerintah yang dalam waktu dekat akan, mencapai sekitar 100 persen dari PDB, permasalahan ini sangatlah sulit untuk dipecahkan. Kongres sepakat memotong anggaran pemerintah 2,5 triliun dollar AS dalam sepuluh tahun kedepan atau sekitar 250 miliar dollar AS setiap tahun.
Pemotongan ini akan membawa konsekuensi serius terhadap pemerintah dan kesejahteraan masyarakat. Sementara itu dunia usaha AS semakin enggan melakukan investasi dan cenderung menyimpan dananya dalam bentuk tunai atau menempatkannya dalam surat berharga AS yang imbal hasilnya terus menurun. Hanya dengan menjaga likuiditas di pasar, bank sentral AS membuat perekonomian AS dapat mengambang di pemrmukaan.
Namun, likuiditas tersebut, tidak di investasikan, tetapi banyak yang disimpan klembali di bank atau surat berharga pemerintah. Likuiditas yang mengalir ke Negara berkembang kecenderungannya juga banyak yang kembali lagi ke AS untuk cari selamat.
Ekonomi AS dengan PDB sekitar 15 triliun dollar ASmasih merupakan perekonomian terbesar di dunia, yang tidak dapat digantikan perekonomian lain dalam waktu dekat. Ekonomi China masih sepertiga ukurannya dari AS. Tambahan lagi ketergantungan China terhadap perekonomian AS sangat besar sebagai pasar ekspor dan tempat menyimpan cadangan devisa. Karena itu, jika perekonomian AS mengalami krisis, pengaruhnya akan menyebar keseluruh dunia.
Perekonomian AS memang masih akan terus bergerak sekalipun kecenderunganny melemah, dan dengan pengangguran sekitar 9,1 persen belum mengalami keadaan seburuk Depresi Besar dengan pengangguran sekitar 25 %. Namun, perekonomian AS kemungkinan, cepat atau lambat, tidak akan lagi menjadi ekonomi nomor satu di dunia. Jika penentu kebikan AS dan pelaku ekonominya realistis, transisi perekonomian AS untuk terus berkembang sekalipun akan turun jadi nomor kedua dalam decade 1-2 kedepan akan berjalan baik. Namun, pertentangan yang berkepanjangan di antara pimpinan politik dan keengganan dunia usaha untuk melakukan investasi akan membahayakan tidak saja perekonomian AS, tetapi juga perekonomian dunia.
Keadaan perekonomian Eropa lebih mengenaskan. Integrasi ekonomi Eropa mengalami ancaman serius dengan krisis utang public di Negara-negara anggota di pinggiran, seperti Yunani, Irlandia, Portugal juga Spanyol dan Italia. Rasio utang public mereka pada umumnya jauh melebihi PDB-nya. Upaya penanganan permasalahan ini sangat bergantung pada dua Negara utama yaitu jerman dan Perancis, yang semakin kewalahan untuk dapat bertindak secara efektif.
Perekonomian Jerman dan Perancis juga mengalami pelemahan dan sangat sulit untuk dapat menanggung beban permasalahan Negara lainnya. Dapat dikatakan masa depan ekonomi Eropa kelam, kecuali Jerman dan perancis. Tindakan memotong anggaran secara drastic, akan menimbulkan reaksi social sangat buruk, seperti terjadi di Yunani dan Inggris.
Sejarah menunjukkan bahwa kekuatan besar dunia seperti Romawi, Bani Umaniyah, Spanyol, dan Inggris, mengalami keruntuhan atau penurunan kejayaan, antara lain, karena permasalahan besarnya utang public yang tidak dapat ditangani secara baik, sementara kegiatan pemerintah, terutama program-program distributive, membutuhkan dana yang besar tanpa imbal hasil yang jelas. Akibatnya, investasi swasta berpindah ketempat lain yang lebih mendukung bagi berkembangnya kegiatan usaha.
AS tentu saja tidak akan terhindar dari 'hukum sejarah' ini. Tentu harapan kita adalah tidak terjadinya keruntuhan ekonomi AS yang akan membawa krisis mendalam bagi perekonomian dunia, tetapi AS dapat mengatasi permasalahannya dengan baik, sebagaimana mengatasi permasahan-permasalahan sebelumnya, dengan contoh utama pemulihan dari Depresi Besar, dan beberapa krisis setelahnya. Namun, bagaimanapun, AS dalam waktu tak terlalu jauh ke depan tak akan lagi menjadi perekonomian terbesar di dunia.
Pergeseran kekuatan ke Asia
    Sementara itu, pergeseran kekuatan perekonomian akan semakin nyata ke Asia, dengan China pada posisi terdepan. Hanya masalah waktu China akan menjadi perekonomian terbesar di dunia. Jika perekonomian AS dapat di restrukturisasi dan di transformasikan, tidak mengalami krisis yang dalam, maka peluang China akan semakin besar. Namun, jika perekonomian AS mengalami krisis berkepanjangan, perekonomian dunia, termasuk China, akan menderita juga.
    Pergeseran kekuatan ekonomi ditandai oleh semakin kuatnya integrasi perdagangan dan investasi. Peran sector keuangan yang terlalu jauh melaju cepat sendiri, layaknya kuda yang meninggalkan kretanya, akan menyesuaikan dengan perannya yang lebih proporsional. China, walaupun akan menjadi kekuatan terbesar dunia, tidak akan mengikuti pola kapitalisme keungan yang dikembangkan Inggris dan AS. Kecenderungan perekonomian besar dan dunia akan kian mengedepankan perdagangan dan investasi di kegiatan riil ekonomi, tak lagi di dominasi investasi produk keuangan yang sangat spekulatif.
    Ciri berikutnya, perekonomian yang akan tampil kedepan adalah perekonomian dengan jumlah penduduk besar, seperti China, India, Brazil dan tentu saja peluang terbuka untuk Indonesia. Sejarah yang menunjukkan kemajuan China, seperti pada abad ke-12 hingga ke-15, juga sejalan dengan perkembangan di nusantara. Dalam perekonomian dalam penduduk besar ini, permasalahan utama adalah keterlibatan masyarakat dalam kegiatan ekonomi produktif dan ketimpangan pemdapatan. Jika masyarakat tidak terlibat secara memadai dalam kegiatan ekonomi produktif melalui kesempatan kerja dan ketimpangan pendapatan terlalu tinggi, perkembangan ekononi mereka akan terncam oleh konflik social.
    Tampaknya perkembangan sejarah ekonomi dunia akan seperti itu, menurun dan berkembangnya Negara maju, terutama AS dan Eropa, serta berkembangnya perekonomian dengan jumlah penduduk yang sangat besar, di Asia. Namun, perkembangan ini masih mempersyaratkan nahwa perekonomian Negara maju terutama AS tidak mengalami krisis berkepanjangan.
    Dalam jangka waktu yang lebih pendek, perekonomian AS masih akan belum keluar dari permaslahan utamanya berkaitan dengan manajemen utang public yang besar dan keengganan dunioa usaha untuk melakukan investasi serta keengganan masyarakat untuk berbelanja.
    Sementara itu tidak dapat dihindarkan Negara-negara pinggiran Eropa akan mengalami default
sehingga masa depan mata uang tunggal Eropa, euro, menjadi semakin sulit untuk dipertahankan, dengan kemungkinan besar Negara pinggiran tersebut akan terpaksa harus keluar atau dikeluarkan dari mata uang tunggal euro.
    Bagi perekonomian dunia, keadaan ini akan masih terus membayangi yang tentu saja membuat pertumbuhan ekonomi dunia menjadi rendah. Dalam keadaan ini, mengacu pada pengalaman krisis 2008, perekonomian Negara berkembang, terutama China dan India, masih dapat tumbuh relatif tinggi. Bagi Indonesia, pertumbuhan juga masih positif sekalipun tidak tinggi.
Perekonomian Indonesia
    Perekonomian Indonesia tidaklah terlepas dari ketidak pastian perekonomian di AS dan eropa. Sekalipun perekonomian Indonesia sangat di cirikan oleh ekonomi domestic, dengan ekspor hanya sekitar 28 persen dari PDB dan rekan dagang utama adalah Jepang dan China, AS dan Eropa masih punya pengaruh penting dalam perekonomian Indonesia.Apalagi rekan dagang utama Indonesia di Asia lebih bergantung pada perekonomian AS dan Eropa.
    Faktor yang sangat berpengaruh dari ketidak pastian ini adalah di sector keuangan, terutama pasar modal dan obligasi. Sekalipun pasar modal dan obligasi belumlah dominan dalam perekonomian Indonesia, dengan penguasaan asing yang besar sekitar 35 persen untuk Surat Berharga Negara (SBN)< dan sekitar 60 persen kapitalisasi pasar modal, ketidak pastian ekonomi dunia sangat berpengaruh pada pasar modal dan obligasi.
    Apa yang dapat dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia adalah apa yang telah dimulai dijalankan, yaitu menstabilkan pasar SBN, antara lain dengan membelinya dengan mempergunakan cadangan devisa. Cara ini baik tidak saja dalam menstabilkan pasar SBN,tetapi juga menstabilkan nilai rupiah dan memperbaiki neraca BI yang terlalu didominasi Surat Berharga luar negeri dari pengelolaan cadangan devisa. BI juga akan makin mengarah pada penggunaan SBN dan Surat Perbendaharaan Negara (WSPN) jangka pendek, terutama tiga bulan dalam kebijakan moneternya.
    Apa yang sudah dilakukan juga adalah BI menjaga ketersediaan likuiditas bagi perbankan. Tentu saja kekhawatiran BI bahwa ini akan menambah likuiditas di pasar yang dipandang sudah berlebih tetap menjadi perhatian. Namun, perlu dicatat bahwa inflasi terutama adalah fenomena kenaikan harga pangan yang disebabkan permasalahan pasokan dan distribusi, bukan fenomena moneter. Kelebihan likuiditas yang disimpan kembali di BI dalam bentuk SBI dan term deposit di BI, yang jumlahnya sekitar Rp 500 triliun, terutama karena kredit yang sudah diputuskan bank belum dapat direalisasikan, terutama berkaitan dengan pembangunan infrastruktur.
    Jika pembangunan infrastruktur dengan sector riil, terutama manufaktur, dapat dijalankan dan dikembangkan, kelebihan likuiditas itu akan segera berubah menjadi kekurangan likuiditas di perbankan. Menjadi tugas pemerintah untuk merealisasikan pembangunan infrastruktur yang sejauh ini masih mengecewakan. Sementara perkembangan sector riil terutama manufaktur, telah menunjukkan perkembangan berarti dengan pertumbuhan sekitar 6 persen.
    Apalagi jika revitalisasi pertanian dapat juga dijalankan, kegiatan sector riil ini, manufaktur dan pertanian, apalagi ditambah dengan pembangunan infrastruktur, akan menciptakan kesempatan kerja yang besar. Kegiatan ini pada umumnya ber-orientasi domestic, yang semestinya tidak terpengaruh negative oleh ketidak pastian perekonomian dunia.
    Bagi Negara berkembang seperti Indonesia, melemahnya perekonomian AS dan Eropa semestinya tidak hanya dilihat dari satu sisi pengaruh negatifnya, tetapi juga sebagai peluang yang terbuka oleh 'kehendak sejarah, 'untuk terus maju dalam perekonomian.
    Untuk menjadi perekonomian maju bukanlah anugrah, tetapi perjuangan keras untuk memanfaatkan "kehendak sejarah" tersebut.

 
                    II
    Ekonomi dunia kini memasuki masa berbahaya, kata ekonom Kepala Dana Moneter International Oliver Blanchard. Sebanyak 17 negra pengguna euro diperkirakan tahun ini mengalami pertumbuhan 1,6 persen, sedangkan tahun depan 1,1 persen.
    Perkiraan ini tentu tidak menggembirakan sekitar 500 juta penduduk Uni Eropa yang sekarang beranggotakan 27 negara. Sebagian perkiraan itu hanyalah cermin ekonomi secara global, sedangkan arus masyarakat bawah kurang terungkap dalam angka-angka ini.
    Bagaimana kondisi masyarakat Eropa sekarang, padahal sebagian besar masyarakat Eropa telah terbiasa hidup dalam kemakmuran detidaknya dalam du dasawarsa ini. Kredit rumah dan bunga sangat rendah menyebabkan kehidupan masyarakat di wilayah Uni Eropa bisa dikatakan serba berlebihan.
    Fasilitas Negara juga memberikan dukungan tidak sedikit terhadap kenikmatan ekonomi yang berlimpah ruah. Di Inggris, misalnya, tunjangan Negara terhadap masyarakat lapisan miskin menyebabkan mereka juga ikut menikmati kue ekonomi yang berarti. Setiap anak mendapatkan tunjangan per minggu sehingga totalitas bisa ratusan pounsterling setiap bulan sebagai tambahan pemasukan sebuah keluarga. Demikian juga tunjangan kesehatan, pendidikan, dan ibu rumahtangga yang kerja paruh waktu.
    Di Negara lain, tunjangan serupa dengan berbagai skala juga dapat dinikmati. Bahkan anggota baru Uni Eropa , seperti Polandia dan Romania menikmati limpahan kemakmuran Eropa dengan mendapatkan dana tunjangan sosial dan pendidikan.
    Masyarakat Eropa, termasuk kaum miskin, masih akan menderita beberapa tahun mendatang dibandingkan dengan masa kemakmuran katakanlah satu dasawarsa lalu. Bahkan, kiniprogram bantuan pangan bagi 13 juta warga Eropa miskin terhadang krisis ekonomi.
    Sejumlah Negara, termasuk Inggris, Jerman, Belanda, Ceko, Denmark, dan Swedia, disebutkan tak lagi mengizinkan program yang berlaku sejak 1987 berlanjut. Perancis yang paling banyak menerima dana ini mengecam rekan sesame anggota blok 27 negara di Eropa ini. Dana bantuan orang miskin ini sudah akan dipangkas dari 480 euro menjadi 113,5 euro untuk tahun 2012 dan 2013.
Gaya hidup
    Situasi yang stabil secara politik dan mapan secara ekonomi ini menyebabkan gaya hidup di Eropa mencerminkan masyarakat kaya. Kota-kota bersinar setelah malam, jalan-jalan yang mulus, dan beberap bangunan besar yang megah. Semuanya seolah menunjukkan indicator keberhasilan Negara kapitalis, kue ekonomi yang besar, dan kestabilan politik selama ini
menyebabkan Eropa seperti kawasan impian bagi pebisnis dan sasaran ekspor, termasuk China.
    Namun, perlahan situasi itu bisa berubah karena beberapa Negara menghadapi kebangkrutan ekonomi.
    Integritas mata uang pada awal tahun 2001 diproyeksikan akan mengautkan ekonomi Eropa dalam berhadapan dengan kekuatan ekonomi baru, seperti China, India, dan Brazil. Dan sekitar tujuh tahun pertama tidak menjadi masalah bagi 17pengguna euro dari 27 anggota Uni Eropa. Semuanya berjalan baik sampai ketika krisis keuangan Amerika 2008 mulai menggoyahkan fondasi ekonomi sebagian Negara Eropa.
    Dengan perkiraan pertumbuhan pertumbuhan ekonomi di Eropa rata-rata tahun ini yang tipis, bisa dikatakan terjadi kemandegan di benua ini. Komisioner ekonomi Uni Eropa Olli Rhen mengatakan,pemulihan dari krisis keuangan akan lambat dan sulit. Sebagian perkiraan bahwa empat tahun kedepan masih akan sulit sebelum terjadi pertumbuhan ekonomi yang normal. Namun, semuanya akan sangat bergantung pada seberapa baiknya kinerja ekonomi Yunani.
    Dua Negara tahun ini yang tampil lebih baik adalah Jerman dengan pertumbuhan diperkirakan 2,9 persen dan Polandia 4 persen. Dua Negara lain yang parah adalah Spanyol dengan angka pertumbuhan ekonomi 0,8 persen dan Italia 0,7 persen. Situasi ini semakin menguatkan bahwa masa berlimpah ruah sudah berlalu, pesta sudah usai. Kini saat nya mengencangkan ikat pinggang.
    Namun, tidak semua senang dengan berbagai retorika yang dikemukakan ekonom, politisi dan pebisnis di Eropa. Mereka berbicara mengenai penghematan, kenaikan pajak, serta kenaikan harga barang dan jasa. Bagi kebanyakan warga Eropa, inilah krisis paling berat di sector ekonomi. Oleh karena itu sekitar 20 000 pekerja –wakil kaum pekerja Eropa – melancarkan unjuk rasa di Polandia ketika berlangsung pertemuan para pemimpin Eropa pertengahan September. Mereka menentang program penghematan yang banyak dilakukan pemerintahan di Eropa. (goegle; muin_angkat blogspot.com)

Jumat, 02 September 2011

Birokrasi dominan Pembangunan minim ; (Potret RAPBN 2012)

Kalam;

Betapa gemuknya birokrasi diseantero tanah air dapat di lihat dari belanja pegawai pemerintahan pusat sebesar Rp 215 triliun, yang apabila ditambahkan dengan belanja pegawai di daerah akan membengkak. Menurut perhitungan Litbang Kompas estimasi belanja pegawai tahun 2011 mencapai 60 persen dari total APBN plus APBD.

"Tahun 2007 masih terdapat 4o dari total 420 daerah yang mengalokasikan lebih 50 persen APBD-nya untuk belanja modal (pembangunan). Pada tahun 2010 menyusut drastic hanya 4 dari 497 daerah, dan tahun 2011, 7 dari 497 daerah. Itu pun masih dipertanyakan apakah belanja modal pembangunan tersebut benar di alokasikan di dalam pelaksanaan di lapangan atau hanya parkir di Bank, dipergunakan untuk urusan lain yang tidak jelas. Bila memang seluruh daerah hanya membelanjakan 7 persen dari RAPBD nya untuk belanja pembangunan, itu artinya zero untuk sebuah pemerintahan! 13 tahun pasca reformasi, sia-sia.

Malangnya nasib rakyat Indonesia yang luput menjadi perhatian para pemimpin bangsa yang korup, sungguh mencemaskan masa depan Negara bangsa, NKRI tercinta. Apa yang telah di nukilkan di dalam tinta emas, sila ke-lima Pancasila 'keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia' masih jauh dari cita-cita dan harapan rakyat.

Potret bangsa setelah 66 tahun kemerdekaan mari kita renungkan kembali. Mengapa kemajuan Ilmu Pengetahuan di Indonesia yang di dibentengi oleh beberapa perguruan tinggi terkemuka di Indonesia seperi UGM,UI,ITB,IPB,Unair, Unhas dan USU, kalis memanfaatkan pakar-pakar ekonomnya untuk memberikan kontribusi pemikiran bagi kemajuan perekonomian bangsa? Apakah acuan penyusunan prinsip-prinsip dasar memajukan Negara dan memakmurkan negeri, sudah tercerabut dari akarnya? Mengapa?

Laporan kompas 19 agustus dibawah ini saya masukkan di dalam muin_angkat blogspot.com agar menjadi pencerahan bagi pemikir-pemikir memajukan peradaban dan keadilan bagi Indonesia. Salam. (a.m.a).


 

    Kepentingan birokrasi, mulai pusat hingga daerah, mendominasi postur anggaran Negara. Seberapapun besar kenaikan pendapatan, belanja birokrasi terus menyedot mayoritas anggaran. Sementara anggaran pembangunan yang benar-benar menggerakkan perekonomian dan sector riil tetap kecil. Akibatnya, hasil pembangunan di lapangan tak signifikan.

    Demikian pandangan sejumlah ekonom yang dihubungi di Jakarta, kamis (18/8), menanggapi Rancangan Anggaran pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2012 yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di depan Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta.

    Dalam RAPBN 2012, pendapatan Negara dan hibah ditargetkan sebesar Rp 1.292,9 triliun atau 15,9 % terhadap produk domestic bruto (PDB). Adapun rencana anggaran belanja Negara sebesar Rp 1. 418,5 triliun atau 17,5 % terhadap PDB. Defisit anggaran diperkirakan Rp 125,6 triliun atau 1,5 persen terhadap PDB. Jumlah deficit ini turun Rp 25,2 triliun dari target deficit dalam APBN-P 2011 sebesar Rp 180,8 triliun atau 2,1 persen terhadap PDB.

    Direktur Institut for Development of Economic and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menyatakan, seiring naiknya anggaran dalam RAPBN 2012, alokasi belanja rutin yang lebih banyak digunakan untuk membiayai urusan birokrasi juga membengkak menjadi 80,43 persen. Sementara ruang gerak fiscal sebagai stimulus perekonomian tetap rendah. Anggaran untuk belanja modal hanya 17,62 persen dan belanja social hanya 6,67 persen.

Tidak masuk akal

    Ekonom Indef, Didik J Rachbini, menambahkan, belanja untuk keperluan pegawai negeri sipil di pusat yang meliputi belanja barang dan pegawai sebesar Rp 353 triliun. Hal ini tidak masuk akal.

    Hal sama, Didik melanjutkan, terjadi pada transver dana dari pusat kedaerah. Mengacu pada pengalaman, mayoritas dana transver kedaerah dihabiskan untuk kepentingan birokrasi, seperti membangun gedung-gedung pemerintah dan membeli fasilitas birokrasi lainnya.

    "Pegawai negeri adalah kerajaan terburuk di negeri ini. Dalam survei internasional tentang iklim investasi, Indonesia di urutan ke-115. Pelayanan birokrasi kita tergolong paling buruk di dunia walaupun anggarannya naik terus. RAPBN 2012 dari sisi penerimaan bagus, tetapi dari sisi belanja tidak karu-karuan. Jadi, dalam proses penyusunan anggaran berlaku hukum pasar gelap. Tidak ada leadership. Ini problem terbesar dalam RAPBN 2012" kata Didik.

    Ekonom prof Rudi Wibowo dari Institut pertanian Bogor menyatakan, pemerintah Yudhoyono tidak memberikan prioritas pada pembangunan sector pertanian dan pangan. Ini tercermin dari tidak adanya dukungan penuh pada riset.

    Padahal, riset yang bagus, yang menghasilkan benih-benih berkualitas, akan menjadikan pertanian lebih produktif. "kalau memang itu tidak dikerjakan Kementerian pertanian, dikerjakan riset yang lain. Tetapi ini pun tidak tampak", katanya.

    Begitu pula dengan infrastruktur pertanian, seperti jaringan irigasi. Jaringan infrastruktur yang baik akan mendukung peningkatan produktivitas pertanian.

    Tahun 2012, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk Kementerian pertanian sebesar Rp 17,8 triliun. Diluar itu, RAPBN 2012 mengalokasikan Rp 41,9 triliun untuk ketahanan pangan. Pemberian bantuan langsung pupuk Rp 675 milyar dan bantuan langsung bibit unggul Rp 1,8 triliun. ( MAS/LAS). ama.

Kamis, 01 September 2011

Dua Tulisan; “Ketagihan Utang Yang Akut” dan “Akar Krisis Utang AS”

Kalam;

    Benarkah keputusan Standard & Poor's yang menurunkan peringkat AS dari AAA menjadi AA+ akan menghantam jantung perekonomian global? Econom Capital Economics Paul Dals, menghawatirkan penurunan peringkat itu akan memicu perekonomian Negara maju dan terancam akan terkena resesi lagi.

    Dua tulisan dibawah ini akan menjelaskan bahwa situasi psikologis perekonomian telah mengguncang pasar financial global. Terutama dengan tingginya spekulasi, maka investor akan bingung menyelamatkan assetnya. Walaupun ada jaminan bahwa obligasi poemerintah AS sebagai investasi yang paling kuat di dunia, akan tetapi segi kemanannya masih perlu dipertanyakan.

    Dua tulisan, A. Tony Prasetiantono dan Christianto Wibisono (Kompas 8/8 2011) saya masukkan di dalam Blog saya, muin-angkat blog spot. Com untuk memberikan visi yang lebih luas apakah berdampak kepada perekonomian Indonesia dimana AS telah menyerap 11 % eksport Indonesia yang bernilai sekitar 200 milyar dollar AS? Bukankah Indonesia dirasuki ketagihan ber-utang padahal penggunaannya tidak efisien? Pada posisi sekarang ratio utang Indonesia per-juli 2011, tercatat 26, 9 persen, dimana PDB Indonesia sebesar Rp6,422,9 triliun. Sebesar Rp 249 triliun dari APBN akan terkuras untuk membayar bunga dan cicilan. (a.m.a)


 

                        I

    Untuk pertama kalinya dalam sejarah, sejak tahun 1941 Lembaga Pemeringkat terkemuka Standard & Poor's menurunkan peringkat utang Amerika Serikat dari AAA menjadi AA+, Jumat (5/8) malam. Meskipun tetap mengejutkan, hal ini merupakan konsekuensi logis dari krisis fiscal AS. Meski Kongres AS mengizinkan pemerintahan Barack Obama menambah utang 2,1 triliun dollar AS dan harus mengurangi utang 2,5 triliun dollar AS dalam sepuluh tahun kedepan, sesungguhnya krisis utang masih berat.

    Hingga saat ini, akumulasi utang AS mencapai 14,29 triliun dollar AS, batas tertinggi yang diizinkan undang-undang. Jumlah ini setara produk domestic bruto (PDB) AS senilai 14,6 triliun AS. Pada akhir periode Presiden Bill Clinton, utang pemerintah 5,63 triliun dollar AS (tahun 2000). Jumlah ini berlipat menjadi 9,99 triliun dollar AS pada akhir era Presiden Goerge Bush Jr (tahun 2008). Hanya dalam tiga tahun, era presiden Obama (tahun 2009 -2011) menambahnya dengan 4,3 triliun dollar`AS.

    Mengapa Pemerintah AS sampai terjerat utang ?. Pertama, sejak krisis financial tahun 2008, Pemerintah AS terpaksa mengandalkan kebijakan fiscal untuk menyelamatkan perekonomiannya. Kebijakan moneter memang dilakukan dengan memangkas suku bunga menjadi mendekati nol persen. Suku bunga acuan (Fed rate) ditekan menjadi 0,25 persen. Pencetakan uang baru juga dilakukan hingga 600 miliar dollar AS. Namun, hal itu tidak bisa mendongkrak perekonomian. Konsumsi dan investasi tetap lesu.

    Fenomena ini bisa dianalisis dengan teori atau paradigm "angsa – angsa terbang (flying geese) yang dikemukakan Kaname Akamatsu (tahun 1962). Intinya, , banyak pabrik atau perusahaan yang direlokasi ke Asia karena di Negara-negara Barat tidak kompetitif lagi. Akibatnya, sektor swasta berkurang kemnampuan untuk mendorong perekonomian.

    Dalam situasi ini, mau tidak mau harus berpaling kepada kebijakan fiskal - - sesuai doktrin ekonomi Inggris, John Meynard Keynes, (tahun 1936) saat menghadapi depresi ekonomi dunia tahun 1930-an. Artinya, AS harus menbaikkan belanja APBN untuk menstimulus perekonomian. Dari mana uangnya ? Dari kenaikan pajak? Bagaimana mungkin pajak dinaikkan dalam krisis ekonomi? Karena itu, pilihannya hanya lah menaikkan hutang. Itulah sebabnya utang AS meningkat tajam pada era Presiden Obama. Setiap tahun AS menambah utang lebih dari 1 triliun dollar AS.

    Kedua, struktur penduduk AS kian berat kearah usia lanjut. Subsidi untuk jaminan social (social security) meningkat. Hal yang sama juga terjadi pada pembiayaan pengobatan penduduk (Medicare da Medicaid).

    Ketiga, AS terus 'asyik' membiayai perang. Jumlah tentara mereka di Afganistan saja 100 000 orang. Biaya total perang disana dan di Irak sekitar 4 triliun dollar AS.

    Kondisi AS mirip Jepang. Perekonomian Jepang juga ditandai dengan suku bunga rendah hamper nol persen (suku bunga acuan sekitar 0,1 persen) dan utang pemerintah mencapai 200 persen atas PDB. Utang AS kini 100 persen atas PDB, sementara Yunani 117 persen, Italia 100 persen, Irlandia 85 persen, dan Portugal 80 persen.

    Adapun di Spanyol, meski ratio utangnya rendah (51 persen), penganggurannya besar (19 persen). Sebagai perbandingan, ratio utang Indonesia adalah 26 persen. Turun dibandingkan 100 persen saat krisis 1998. Batas aman sesuai dengan konsensus para ekonom adalah 60 persen.

    Situasi ruwet tersebut mendorong pelemahan dollar AS. Sementara itu, dampak penurunan peringkat utang AS belum diketahui. Secara teoritis imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS akan naik, yang selanjutnya akan berimbas pada kenaikan suku bunga. Pelemahan dollar AS akan baik bagi daya saing produk AS, tetapi kenaikan suku bunga akan berdampak sebaliknya. Tarik menarik ini yang masih ditunggu. Bagaimana dampaknya terhadap Indonesia? Rupiah akan menguat seiring dengan pelemahan dollar AS. Namun, ini bisa berbahaya jika keterusan sehingga melebihi kecepatan apresiasi mata uang Negara-negara emerging market lainnya (Cina, India, Brasil dan Korea Selatan). Tahun ini, kita akan deficit 6 milyar dollar AS atas Cina karena rupiah menguat jauh lebih cepat dari Yuan.

    Dampak positip dari menguatnya rupiah adalah bisa membantu mengurangi tekanan inflasi. Bagi produsen, melemahnya dollar AS membuat lebih murahnya barang impor, terutama barang modal dan bahan baku. Itulah sebabnya, selama semester I, inflasi hanya 1,74 persen. Target inflasi 5,3 persen tahun 2011 rasanya bisa dicapai jika harga BBM bersubsidi tidak dinaikkan .

    Bagaina soal arus modal masuk (capital inflow)? Modal masuk masih akan datang , tetapi kemungkinan dalam arus lebih lemah. Indonesia masih menarik, tetapi dibayangi kekhawatiran terjadinya 'gelembung ekonomi' (economic bubble). Hal inilah yang bisa menjelaskan kenapa index harga saham kita yang pernah mencapai 4.200 terkoreksi tajam menjadi 3.921 pada jumat(5/8). Ketika index 4.200, banyak investor yang merasa inilah saatnya merealisasikan keuntungan lewat aksi jual.

    Ada pendapat yang menyatakan, meski perekonomian AS babak belur dan peringkat Standard Poor's menurun, pasar finasial AS tetap atraktif karena skalanya masih yang terbesar di dunia. Karena itu sesekali masih akan terjadi aliran modal balik dari emerging market ke AS. Itulah juga yang terjadi saat ini di Indonesia; sebagian dana 'mudik' ke AS sehingga IHSG terkoreksi. Namun, saya duga hal itu bersifat sementara.

    Masa depan perekonomian AS tetap tidak jelas. Sekalipun AS diizinkan menambah utang, itu akan segera terserap dalam dua tahun anggran. Setelah dua tahun, AS masih butuh uang baru lagi. Ibaratnya, AS sedang menderita "ketagihan utang" yang akut. Gali utang, tutup utang. Persoalan AS benar-benar bersifat sangat structural dan fundamental. Mustahil bisa cepat diatasi.

    Bagaimana pun, perekonomian AS tidak bisa dibiarkan bangkrut karena terlalu berisiko (too big to fail). AS menyerap 11 persen ekspor Indonesia, yang tahun ini akan menembus 200 milyar dollar AS. Apalagi Cina menjadi eksportir ke AS terbesar (265 milyar dollar AS) dan pemegang obligasi pemerintah AS terbesar (1,16 triliun dollar AS). Tampaknya ketidak pastian global masih berlanjut.

    Rupiah masih tetap menguat, tetapi diharapkan tidak terlalu tajam karena berbahaya jika nilainya terlalu mahal. Adapun harga saham di Jakarta masih dalam batas wajar menurun hingga 3.900-an. Namun juga jangan berharap kenaikan besar-besar-an seperti sebelumnya karena berisiko gelembung. Kalau terlampau menggelembung akan berbahaya jika kelak terkoreksi tajam. Bakal terlalu menyakitkan. (ATP; Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM)


 

                    II


 

    Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Partai Republik sepakat menaikkan pagu hutang dari 14,3 triliun dollar AS menjadi 16,7 triliun dollar AS sambil mengurangi deficit sebesar 2,1 triliun dollar AS dalam sepuluh tahun mendatang.

    Masalah kunci AS adalah besar pasak daripada tiang. Sekarang ini ratio utang AS terhadap produk domestic bruto (PDB) sudah mendekati 98,5 persen, sedangkan penerimaan pajak hanya 30,5 persen dan pembelanjaan 46,5 persen.

    

    Utang AS sebesar 14,3 triliun dollar AS nyaris setara PDB 14,8 triliun dollar AS. Membebani setiap penduduk AS 46,826 dollar AS, sedangkan bagi pembayar pajak 130 000 dollar AS per kapita. Kata kuncinya adalah mengurangi belanja konsumsi, dan menambah pendapatan Negara.

    Namun, dua partai, Republik dan Demokrat punya rekam jejak sama, tidak bisa menghindari deficit dan menambah utang sejak dijalankannya perekonomian yang lebih di dorong sisi suplai Reagan tahun 1980. Ketika Obama menggantikan Bush tahun 2009, utang AS hanya 10,6 triliun dollar dan membengkak 14,6 triliun dollar pada 4 agustus 2011.

Besar pasak daripada tiang

    Utang AS dimulai sejak perjuangan kemerdekaan dan januari 1791 tercatat 75,5 juta dollar, tapi tahun 1796 – 1811 tercatat 14 APBN surplus dan hanya dua deficit. Perang 1812 menambah utang, tapi 18 dari 20 tahun berikutnya masih surplus dan melunasi 99,97 persen utangnya. Pembengkakan utang kedua adalah akibat perang saudara dari 65 juta dollar AS (1860), melampaui 1 milyar dollar pada 1863 dan 2,7 milyar dollar di akhir perang saudara.

    Pada 47 tahun berikutnya AS mengalami 36 surplus dan 11 defisit sambil melunasi 55 persen utang. Inilah era yang oleh Anatole Keletsky disebut sebagai capitalism 1.0 yang berakhir dengan depresi global 1929. Kegagalan pasar yang tak terkendali oleh system capitalism 1.0 berbasis Adam Smith murni melahirkan revisi berupa Keynesianisme yang di teorikan ekonom Inggris, John Maynard Keynes dan dipraktikkan Presiden AS Franklin Delano Rosevelt. Negara tetap harus mengintervensi karena kegagalan pasar absolute. Inilah era Capitalim 2.0 dengan konsekwensi utang AS berlipat 16 kali dari 15 milyar dollar (1930). Jadi 260 milyar (1950). Ketika Roosevelt terpilih, 1930, ratio utang AS 20 milyar dollar, adalah 20 persen dari PDB dengan deficit 2-3 persen PDB. Pada akhir term I-1936 utang mencapai 33,7 milyar dollar atau 40 persen PDB.

    Setelah Perang Dunia II, utang terus naik sesuai laju inflasi dunia dari 260 milyar dollar (1950) jadi 909 milyar dollar saat Regan terpilih 1980. Secara nominal utang di era Reagan dan Goerge W Bush Sr berlipat empat kali dari 1980 ke 1992 . Perang dingan yang membengkakkan utang sehingga ratio utang terhadab PDB yang pada decade 1970-an sekitar 26-28 persen, pada decade 1980-an nail ke-41 persen. Pada era Clinton, ratio utang turun dari 50 persen ke 39 persen meski secara nominal utang naik dari 3 triliun dollar (1992) jadi 3,4 triliun dollar (2000).

    Goerge W Bush Jr melipatgandakan utang dari 5,7 triliun dollar AS pada januari 2001 menjadi 10,7 triliun dollar AS pada akhir masa jabatan keduanya (2008).Obama tetap terjerat utang yang meningkat sampai 14,6 triliun dollar AS. Atau menyamai PDB AS. Ratio utang/PDB juga meningkat terus dari 35 persen (2000), 40 persen (2008), dan 62 persen (2010).

    Era Reagan bersamaan dengan PM Margaret Thatcher adalah era capitalism 3.0 yang meliberalkan pasar keuangan internasional dengan produk derivative, dan mulai lepasnya keterkaitan sector financial global dengan sector riil produsen manufaktur barang dan jasa yang tangible. Capitalism 3.0 ini akan mengalami krisis dari Asia Timur 1998 dan setelah sepuluh tahun malah merasuk ke jantung capitalism, Wall Street. Karena itu, Negara kembali mengintervensi seperti nasionalisasi General Motors oleh Obama.

    Menarik untuk dicacat, system yang mendewakan otoriterisme Negara bangkrut lebih dahulu 1989 ketika Tembok berlin runtuh dan uni Soviet bubar. Cina dengan cerdik mengubah substansi dari Ideologi Komunis menjadi kapitalisme, konglomerasi, dan konfusianisme.

Akar masalah ekonomi

    Akar masalah ekonomi sebetulnya sederhana. Anda harus berproduksi dan menghasilkan nilai tambah, barulah anda bisa kaya , menikmati hidup, dan membelanjakan penghasilan anda yang halal sesuai kemampuan kantong anda. Ini berlaku untuk pribadi, keluarga perusahaan dan Negara. Kalau orang hidu diluar kemampuan, maka harus berutang kepada orang lain, atau merampok orang lain dan menikmati pemerasan, penipuan atau penggelapan harta milik orang lain.

    Dewasa ini produsen barang manufaktur konkret adalah Cina dan Asia Timur, sedangkan Eropa dan AS mengalami kemunduran dan tak bisa bersaing. Namun, AS punya produk 'imajiner' derivative financial yang beromzet triliunan dollar AS, mengawang di bursa sedunia tanpa menyentuh sector riil.

    Setelah Komunisme bangkrut dan krisis kapitalisme, yang menang eklektisisme. Kapitalisme tetap perlu kendali Negara, tetapi Negara tidak boleh mencekik seperti dictator proletar yang tak mampu menyediakan bahan pokok. Dunia juga tak bisa dilepas tanpa pengarah yang dalam abad ke-20 dijalankan oleh AS. Namun, kemerosotan AS dan kebangkitan Asia Timur mengisyaratkan sudah waktunya dunia dipimpin konsorsium seperti G-20, bukan lagi di dominasi Pax Amerikana.

    Di masa depan tidak bisa lagi didominasi satu kekuatan, termasuk oleh Cina atau 'khalifah islam'. Kita harus menyongsong Pax Consortis G-20.

    Namun, AS juga baru lolos dari lubang jarum politicking dengan kesepakatan menaikkan utang AS antara Kongres dan Obama. Kata kunci tetap satu there is no
free lunch in the world , you have to pay for your lunch. Dunia perlu arsitektur keuangan dan system perimbangan kekuatan yang menghargai multipolarisme, kesetaraan antar kekuatan yang lebih berimbang dan bukan dominasi super power dan satu mata uang. Era pound sterling Inggris selesai pada Perang Dunia ke II, era supremasi dollar AS juga berakhir dengan krisis moneter 2008 yang bersumber dari jantung kapitalis Wall Street. Kita sedang menuju era konsorsium multipolar.

    Kebetulan sudah ada wadah G-20 untuk mengelola. Karena itu, sayang kalau elite Indonesia hanya hiruk pikuk disandera Nazarudin, tetapi tidak menyadari kekuatan riil yang kita miliki secara potensial yang justru dikagumi pengamat global dalam Conference Futurology baru-baru ini. Sayang kalau kita tidak asertif dalam mengelola sumber daya alam dan perekonomian sector riil yang menjadi kunci keberhasilan Cina dan rahasia kebangkrutan AS karena tak sinkronnya sector financial dan sector riil di AS serta penyakit klasik ; besar pasak daripada tiang.(CW adalah CEO Global Nexus Institute).