Jumat, 25 September 2009

MENGAPA SAYA HARUS MEMILIH SURYA PALOH MENJADI KETUA UMUM GOLKAR?

Oleh: Abdul Muin Angkat

Problem utama yang dihadapi oleh Partai Golkar menjelang Munas Golkar di Pekanbaru awal oktober nanti adalah problem mencari "jati diri" walaupun pada Munas luar biasa tanggal 9 – 11 juli 1998, dengan semangat reformasi , paradigma baru Partai Golkar telah berubah menjadi "Golkar baru bersatu untuk maju". Bagaimana mengubah Golkar menjadi partai modern yang fokus terhadap masalah inovasi dan 'karya' tapi sebagian dirinya masih dibayangi oleh sejarah masa lalu? Misalnya Visi Misi Ormas pendiri adalah pro rakyat kecil dan pro kesejahteraan justru pelaksanaannya tidak terbukti di masyarakat? Di sisi lain, bukankah RenStra 5 tahunan untuk memenangkan Pemilu 2014 perlu strategi "over houl" untuk menjawab makna golkar baru bersatu, apakah perwujudan federative dengan Orsosmasinal/eks kino atau hanya thematic?

Apakah tidak berisiko dengan strategi maju kedepan, tanpa harus menoleh kemasa lalu dimana 7 kino sebagai pendiri Sekber golkar pernah mengukir sejarah memenangkan Pemilu 1971 dengan dukungan 62,8 %? Dan ternyata setelah 'paradigma' baru dicetuskan 2 (dua) kali Pemilu berturut-turut suara Golkar anjlok sampai 14,5 %? Lebih malang lagi turun sampai 12% pada saat Pilpres dimana sang Ketua umum 'dibiarkan' bertarung sendiri tanpa bantuan mesin politik? Masih punyakah para ketua-ketua DPD Golkar nilai-nilai etika politik, tatkala Ketua umumnya kalah, bukannya minta maaf malah menuntut diadakannya Munas luar biasa dipercepat? Dimana solidaritas kekaryaan dan rasa kekeluargaan yang selama ini melekat di dalam keluarga besar? Ini artinya bahwa thema 'Golkar baru bersatu' perlu dikoreksi karena yang diharapkan 'maju' justru mundur. Bersatu dalam komponen apa dan untuk siapa?


Paradigma Baru yang Setengah Hati

Mengapa Partai Golkar tidak pernah merasa perlu untuk membicarakan masa lalu? Oleh karena para pimpinan partai tidak mau terlibat secara 'emosional' maupun struktural dengan dengan 'ormas pendiri'/ eks kino? 7 kino cukup dikenang dalam catatan sejarah agar tidak merepotkan pimpinan partai. Alasan lainnya bahwa 'Sekber golkar' sudah dilebur ke dalam Golkar sejak tahun 1971, ketika terjadi perubahan nama di dalam Musyawarah kerja Sekber Golkar itu sendiri.

Pada kenyatannya eksistensi Ormas pendiri/eks Kino tetap terpelihara dengan baik walaupun mempunyai kepengurusan ganda. Dimana posisi kader Orsosmasinal/eks kino yang duduk di kepengurusan Golkar? Kenapa mereka tidak peduli sama sekali menjadi faktor mediasi untuk menjembatani kepentingan kelembagaan?

Dari aspek organisatoris seyogianya mereka adalah 'personal' yang tidak lepas dari tanggung jawab meng integrasikan kepentingan 'partai' dengan ormas pendiri, tapi pada kenyataannya 'hubungan kelembagaan' tersebut tidak pernah di sosialisasikan secara serius, mereka lepas tanpa kendali 'bercokol' menjadi orang "Golkar tulen" tanpa ada pengawasan berjalannya pola regenerasi dan rekrutmen politik. Kader kader "jenggot" inilah yang sebenarnya merusak Golkar dari dalam sehingga terjadi pembusukan politik.

Hilangnya 'link' antara orsosmasinal dengan Partai Golkar berakibat tidak berjalannya komunikasi intensif yang digalang oleh orsosmasinal terhadap kontituen. Sebagai ujung tombak pembinaan program-program kemasyarakatan, tidak tampak kegairahan dan semangat kebersamaan yang dulu pernah hidup di masyarakat. Secara individual kader kader orsosmasinal yang sekarang menjadi pimpinan Golkar, hanya sibuk mengamankan posisi nya di dalam golkar tetapi mengabaikan tugasnya membina konstituen di grass root. Mereka telah ikut didalam lingkaran kekuasaan orde baru dan sejak lama telah memanfaatkannya sebesar kepentingan pribadi.


Brand Image Sebagai Partai Rakyat

Apakah lambang partai telah menjadi brand image sebagai partai rakyat yang membela rakyat kecil, miskin, pengangguran dan tertindas, sebagai satu tuntutan sederhana dari masyarakat tentang visi dan misi partai, seperti juga yang menjadi cita-cita ormas pendiri Sekber Golkar, terutama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani, nelayan buruh dan karyawan. Menjadi partai modern dengan label liberal, kapitalis, tidak anti korupsi justru akan menjauhkan diri dari simpati rakyat.

Tiga Kandidat Ketua Umum

Dari sekian banyak tulisan di situs internet menyongsong Munas Partai Golkar di Pekan baru pada awal bulan oktober mendatang, issue yang berkembang hanya berkisar kepada 'siapa' menjadi ketua umum partai. Hal lainnya yang merupakan strategi pengembangan partai kedepan tidak tersentuh untuk dibahas. Persoalan ketua umum menjadi sangat menarik karena figur figur yang dijagokan adalah para saudagar kaya yang ditengarai akan 'menghamburkan' uang nya untuk kepentingan mendapatkan dukungan suara. Kita akan sangat menyayangkan apabila di dalam momentum yang sangat strategis ini issue money politic tetap marak sebagai praktek jual beli suara. Kalau ini yang terjadi maka 'kiamat' kecil akan terjadi dimana reputasi dan wibawa sebuah partai tua akan jatuh sampai ke titik nadir.

Pergeseran nilai solidaritas yang semula berkembang di Ormas pendukung sebagai 'kebijakan' pimpinan pusat membantu ongkos transportasi para utusan dari daerah, telah berubah menjadi dukungan financial yang dihargai sebagai akibat one man one foot, sebuah transaksi demokrasi yang disalah artikan dan disalahgunakan. Benarkah pembelian suara secara massal akan dipertontonkan dengan kasat mata untuk memenangkan sebuah pertempuran meraih jabatan ketua umum? Lalu apa jadinya organisasi semacam ini yang akan kehilangan elan dan semangat kejoangan yang telah diwariskan oleh para pendahulunya?

Perubahan kearah pragmatism politik di dalam 10 tahun terakhir ini menjadikan setiap pertemuan nasional menjadi ajang jual beli dukungan suara, tidak terkecuali pada saat konvensi nasional Golkar sebelum Pemilu 2004. 'Berkecamuknya' uang siluman dengan alasan bantuan kepada DPD, orsosmasinal, maupun personal menjadikan partai Golkar layak dijadikan 'guru' oleh parpol lainnya di dalam soal yang satu ini.

Kembali kepada judul tulisan diatas, mengapa saya mendukung Surya Paloh?

Surya Paloh adalah kader yang merangkak dari bawah. Ia tumbuh dari pengurus ormas FKPPI dan sangat paham tentang perjalanan Sekber Golkar sebagai cikal bakal Partai Golkar. Strategi untuk kembali membesarkan Golkar yang didukung oleh Orsosmasinal dan orsinalmas akan lebih mudah, karena figur tersebut diterima secara acceptable di dalam keluarga besar 'sekber golkar'.

Sebagai sosok nasionalis Surya Paloh sangat mobile untuk membangun dan membesarkan kembali kekuatan Golkar yang terserak. Beliau adalah seorang organisatoris yang telah teruji kemampuan manejemennya mengelola bisnis media nya. Kemampuan komunikasi partisipatoris yang dipunyainya dan rasa kekeluargaan yang tinggi agar dapat menggerakkan kembali kekuatan ormas pendiri, dan ini merupakan prioritas utama dalam rangka konsollidasi internal, untuk lima tahun kedepan.

Figur Abu Rizal Bakrie atau yang sering disebut 'ical', adalah tokoh pengusaha sukses yang pernah menjadi ketua umum HIPMI sebagai organisasi pengusaha muda. Mungkin gaya dan model kepemimpinannya tidak berbeda jauh dari Yusuf Kalla ketua umum Partai Golkar sekarang. Tapi karena motif kekuasaan pada dirinya lebih besar, kelihatannya tidak akan punya waktu cukup untuk mengurusi partai. Pelaksanaan Munas yang dipercepat adalah salah satu indikasi untuk mengejar waktu guna memperbesar bargaining position terhadap 'SBY' untuk melakukan transaksi kekuasaan politik di dalam penyusunan cabinet hasil Pemilu tahun 2009. Ini berarti 'Ical' masih haus kekuasaan, menjadikan Golkar sebagai tunggangan demi ambisi politik tertentu.

Dipihak lain, kekecewaan rakyat Jawa Timur tentang kasus Lapindo yang selama 3 (tiga) tahun belum juga selesai, akan menjadikan Partai Golkar terseret menjadi 'sandera politik' untuk mengamankan kepentingan bisnis keluarga. Tidak ada tanda tanda penyelesaian pembayaran ganti rugi tahap kedua yang sangat didambakan oleh masyarakat setempat, ini merupakan pelanggaran hak azasi manusia yang sangat memprihatinkan karena menyangkut kerugian material, moral, dan harga diri sebagai manusia. Ini merupakan bukti bahwa 'kepentingan bisnis' lebih dominan daripada kepentingan umum sebagai tanggung jawab mahluk individu maupun mahluk sosial. Di sini 'merek' sebuah kepemimpinan menjadi kalis terhadap kekuasaan.

Figur Tommy Soeharto sebagai putra mahkota Cendana, seandainya 'diloloskan' oleh SC Munas secara terpaksa karena kepentingan politis, akan menjadi pesaing 'Ical' dalam hal tawar menawar dan kesiapan menggelontorkan 'dana politik'. Persaingan antara kedua tokoh ini akan 'memecah' suara perolehan dukungan peserta Munas, dan seandainya Tim kampanye Surya Paloh jeli, secara jitu akan memenangkan peperangan ini.

Semoga skenario ini akan menjadi kenyataan sebab tidak bisa dibayangkan apabila Partai Golkar akan ambruk di tahun 2014, terjun bebas hilang dari peredaran di bawah kepemimpinan yang tidak amanah dan mempunyai resistensi yang tinggi sebagian masyarakat Jawa Timur karena sarat akan konflik kepentingan. Kalau ini yang akan terjadi sungguh disayangkan, kita semua akan kehilangan "Partai Kebangsaan," Partai Pejoang, yang senantiasa mengawal Pancasila dan keutuhan NKRI.





Rabu, 16 September 2009

MC DONALD'S ; THE GREENING OF THE GOLDEN ARCHES
Oleh: Abdul Muin Angkat


Kalam :

Sebuah tugas untuk mata kuliah Seminar untuk membahas kasus mutakhir dan membuat executive summary di program S2 , STIE Kusuma Negara Jakarta , oleh Prof.Dr.Mts Arif, MM, MBA, CPW, menggelitik saya untuk menuliskannya dalam Blog saya terutama karena issue kapitalisme global menguras kekayaan Negara berkembang, dan tudingan Markos pemimpin Gerakan Zapatista Meksiko "bahwa neolib menciptakan seluruh dunia menjadi mall".Kalau bermanfaat kita ambil segi positipnya.

  1. THE MAIN PROBLEM
Setelah perang dunia kedua, Richard & Maurice Mc Donald"s didalam mengelola restoran mobil mereka di California disebut DICK MAC DONALD"S Selanjutnya dimulai pada tahun 1954 – 1955. Restoran tersebut dinamai "Golden arches". Problem pertama yang dihadapi adalah , dibutuhkan pelayanan cepat saji, karena animo pelanggan sangat luar biasa sehingga pengunjung antri. Problem kedua, di dalam pengembangan perusahaan kemudian yang timbul adalah masalah sampah, dan pemborosan yang mengakibatkan "kelompok pencinta lingkungan" marah dan sampai sampai mereka memaksa karyawan untuk memungut kertas sisa makanan. Problem ketiga, adalah pembungkus plastik (polystyrene) yang ditengarai berdampak kepada kesehatan, sehingga perlu proses daur ulang ( 200 kota di AS melarang penggunaan kemasan yang tidak bisa di daur ulang). Problem keempat, bagaimana membebaskan polystyrene plastic yang setelah 15 tahun digunakan harus dikembalikan ke pemakaian kertas. Problem kelima, Bagaimana Mc Donald"s merespons "kelompok hijau" yang secara kritis mendesakkan proteksi lingkungan untuk GDP, agar pengelolaan sampah dilakukan secara mandiri di dalam proses daur ulang yang pada gilirannya dapat menghasilkan energy.
Reputasi Mc Donald"s untuk melebarkan sayap perusahaan keseluruh dunia, senantiasa harus menjaga kualitas produk, dan lebih penting lagi tetap konsisten mendukung UU anti plastik serta taat kepada aturan aturan didalam UU lingkungan hidup.

2. ALTERNATIF ACTION
Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan cepat saji, Mc Donald"s meracik menu baru yang praktis dengan menjual hamburger, minuman dan kentang goreng di atas piring kertas. Ternyata waktu pelayanan untuk setiap satu orang dapat dipersingkat menjadi 10 menit.
Sejak tahun 1970 sd 1976 pemakaian pembungkus plastic (polystyrene) harus di daur ulang dengan mengeluarkan dana sebesar 60 miyar dollar AS pertahun serta mengurangi jumlah sampah pembungkus dengan alokasi dana 24 miyar pound. Sebanyak triliunan pound polystyrene yang di daur ulang akan mengeluarkan dana sebesar 75 milyar pound dan 400 milyar pound untuk daur ulang sampah.
Desember 1989 Mc Donald"s mendaur ulang polystyrene dengan mengundang 8 pemasok plastik, Amoco. Biaya yang digelontorkan untuk itu sebesar 16 milyar dollar.
Pada tahun 1995, sebanyak 25 % dari 1 billiun pound polystyrene berhasil di daur ulang sebagai wujud kepedulian sosial yang tinggi terhadap pemeliharaan lingkungan hidup, dan sekaligus melakukan pelatihan bagi pelanggan, dengan alokasi dana 400 milyar dollar perbulan.
Secara umum Mc Donald"s telah mendaur ulang sampah dapur 44%, plastic 14 %, kertas 42 % yang semuanya di rubah menjadi energy.
3. EVALUATION OF ALTERNATIVE
Pengembangan perusahaan setiap tahunnya tumbuh 12 %, sedangkan antara tahun 1970 – 1989 nilai penjualan internasioanal yang di bukukan tahun 1989, mencapai 30 % dari total penjualan 11.500 outlet yang tersebar diseluruh dunia, dan 8000 outlet berada di AS. Mc Donald"s adalah pengecer AS yang paling sukses di pasar internasional.
Walaupun pada tahun 1990 prediksi industri makanan cepat saji lambat, tapi Mc Donald"s tetap memimpin mengasai 30 % pasar dunia. Pertumbuhan penjualan 18,76 Triliun dollar AS.
Selama tahun 1980, dua pesaingnya Wendy"s dan Burger king setiap tahunnya menutup 150 restoran , sementara Mc Donald"s membuka restoran baru setiap 17 jam.
4. ANALYSIS
Di era tahun 1989, produk-produk pertanian di Eropah mengurangi pemakaian pupuk pestisida dan mesin pendingin. Sebanyak 35 % pemasok mendaur ulang hasil pertanian dan peternakan. Hal tersebut
dilakukan dalam rangka memenuhi seruan lingkungan hidup yanh sehat. Sebanyak 700 pemasok pembungkus plastic mendaur ulang polystyrene agar memenuhi standar kesehatan
Pada tahun 1990, EDF (environmental devence fund) yang berpusat di Washington di izinkan meng-analisis pembelanjaaqn benda padat yang berkaitan dengan program kesehatan lingkungan di semua perusahaan Mc Donald"s. Nyatalah bahwa bahwa manajemen perusahaan serius dan care.
Manejemen Mc Donald"s patuh kepada perintah dan otoritas pusat dan semua kebijakan yang diambil diikuti oleh operasional internasional, kecuali ada jaminan dari pemasaran spesifikdari suatu Negara.
Seperti kasus Jerman, tuntutan konsumen sering berubah ubah, dari plastic kembali ke kertas. Akan tetapi yang sangat mengembirakan adalah pelanggan jerman sangat care terhadap barang ramah lingkungan . Pelanggan rela membayar lebih, apabila memenuhi selera pasar. Misalnya tentang kemasan bungkus di super market, termasuk bir menjadi menu yang disesuaikan dengan interior panel kayu.
Mc Donald"s merupakan operator restoran yang maju di jerman, dengan pemenuham 320 outlet. Penjualan tahunan diatas 580 juta dollar.

5. ACTION PLAN
Mc Donald"s Jerman dan Belland menginvestasikan dana sebesar 1,7 jt dollar untuk pengembangan proyek pemisahan dan daur ulang pembungkus. Proses tersebut dilakukan dengan cara pemecahan polymer, agar bahan kimia dari bahan lainnya aman bagi kesehatan manusia.
Dengan teknologi BTA, penggunaan mikro organism dapat berubah cairan sampah organic menjadi biogas (jernih). Disamping itu teknologi BTA juga dapat digunakan menjadi sumber energy dan 2/3 dapat dijual kepasar. Sampah organic padat dapat dijadikan kompos bebas metal berat, untuk pertanian.
Seperti system perputaran bekerja, sebuah BTA menanam dengan atase unit daur ulang belland akan memerlukan 20.000 metrik tonase. Hanya ada satu tempat percobaan di Jerman, setelah melalui pertimbangan biaya, waktu dan logistic. Negara telah merencanakan akan membangun 15 tanaman operasional dalam radius 150 km(30 mil) setiap kota utama, dengan nilai investasi 150 juta dollar. Negosiasi kearah itu kearah itu sedang berjalan, terutama dengan produsen sampah utama lain, termasuk rumah sakit, bandara, stadion, hotel dan restoran.
Di Jerman rata-rata biaya menangani satu metric tonase ditempat pembuangan sampah pada tahun 1990 adalah 120 dollar, untuk pembakaran sebuah tonase mencapai 150 dollar. Biaya menarik tonase sampah adalah 77 dollar. Akan tetapi jugaq tergantung kepada berapa tanaman dapat didirikan dan bagaimana jaringan pelayanan distribusinya dapat di disain. Semua harga telah diprediksi akan mengalami kenaikan dua kali lipat dalam 2 sd 4 tahun kedepan.
6. RECOMENDATION
Mc Donald"s dalam hal menjagaq reputasi serta tangung jawab sosial yang tinggi, guna memperluas kekuatan bisnis di dunia dan secara fleksible selalu melakukan perubahan yang dibutuhkan.Hal hal lain yang perlu diperhatikan adalah;
  1. Konsisten terhadap mutu produk diseluruh dunia dan menolak setiap pelanggaran anti plastik.

  2. Manejemen puncak ditingkat pusat sangat menetukan kualitas pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kebijakan lingkungan hidup dan tetap menjaga kepuasan pelanggan terutama terhadap produk makanan siap saji Mc Donald"s.

  3. Berdasarkan hasil diskusi perusahaan-perusahaan mesin sampah dan paqra ahli yang lain, sebuah proses lima langkah akan diperlukan , jika sampah tidak tertanggulangi di pembuangan atau pembakaran untuk mmengurangi hampir kosong.
    • Sampah dibungkus siap untuk dikirim, Bumbu bumbu dikirim kesetiap restoran dan sebaiknya pembungkus hanya digunakan untuk membungkus makanan sendiri, sesuai dengan standarisasi.
    • Tidak perlu dibungkus, yang untuk dirumah dan yang dibawa untuk dijual. Untuk mengurangi sampah.
    • Pelanggan atau karyawan Mc Donald"s mengurangi sampah-sampah seperti kardus, plastic, dan kaleng untuk melakukan system pengelompokan dan daur ulaqng yang tersedia.
    • Sisa ncampuran sampah terutama sampah kertas, plastic dan makanan. Kemudian akan diolah dengan system integritas dan plastic dihancurkan secara kimiawi untuk didaur ulang, dan sampah organic dijadikan kompos dan biogas.
    • Yang merupakan sampah baru yang hanya Cacat sedikit digunakan kembali dalam restoran sebagai sumber bahan buatan aspal di jalan, dan sumber energy untuk toko.



Kamis, 10 September 2009

PARTAI GOLKAR KEHILANGAN JATI DIRI

OLEH: ABDUL MUIN ANGKAT

Ada apa dengan "merek?" Dave McNally dan Karl Speak - - dalam karyanya Be your own Brand – menyatakan "merek" berwujud pula disetiap individu, organisasi, komunitas, partai bahkan Negara sekalipun. Ya pada prinsipnya kita tetap menjunjung tinggi sebuah merek, kendati Shakespeare, seorang pujangga Inggris pernah mengatakan , "Apalah arti sebuah nama".

Patokan awal untuk sebuah merek yang ingin dikenal adalah, patuhi S & W, mudah diucapkan, mudah di ditulis, "Speak table and write table". Merek-merek yang sarat makna seperti "Xerox", identik dengan Xerographic (teknologi foto copy). Lexus identik dengan luxurious (mewah). Ketika kita menyebutkannya terasa friendly, singkat, jelas, padat. Dan Golkar identik dengan "Sekber Golkar"!


ARTIKULASI SEKBER GOLKAR

Sejatinya, pemahaman dimulai dari pemilihan merek untuk pertama kali itulah yang terbaik. Dalam proses kemudian mengimbuhkan makna sehingga kini nama nama itu di asosiasikan main frame, inovasi, user friendly. "Golkar" mudah diucapkan bukan? dan nama ini telah meresap di hati rakyat dalam makna lain sebagai pendukung kumpulan golongan-golongan .

Secara historis, kelahiran "Sekber golkar" (Sekretariat bersama Golongan Karya) adalah merupakan "federasi" dari 7 kino, 38 tahun yang lalu, sekaligus menjadi Golongan fungsional yang tidak ber-afiliasi kepada partai politik. Dan 3 dari 7 kino tersebut masih eksis sampai sekarang. Yang penting diketahui adalah semangat kekaryaan dari kumpulan organisasi pendiri. Walaupun pada akhirnya Mukernas Sekber Golkar memutuskan pergantian nama menjadi Golongan karya, yang bersifat kesatuan, akan tetapi tidak menghilangkan sifat keanggotaan organisasi, dan perorangan.

Tidak ada salahnya apabila untuk mempertanyakan makna di benak konstituen, diringi pengenalan merek dengan business description, positioning statement atau Vision Statement. Sama halnya untuk mempertajam makna sebuah partai politik bernama "Golkar", diperlukan vision statement. Hendaklah sang "founder" membangkitkan "roh" sekaligus menularkannya kepada seluruh angggota "sekber golkar"yang berbasis karyawan, buruh, pekerja, tani, dan nelayan.

Perkuatlah barisan internal sebelum mengurusi branding. Fungsikanlah atau daya gunakan organisasi sayap serta organisasi pendiri sebelum diterjunkan di arena Pemilu 2014. Rebutlah kepercayaan rakyat kembali yang telah dirintis oleh eks kino sebagai kekuatan Front Nasional yang menumpas PKI

Sebaliknya, kalau salah menerapkan "Golkar" sebagai merek yang hanya bernuansa "karya", atau "cipta" dengan alasan mengikuti dinamika perkembangan zaman, maka hanya akan merupakan proposisi pengembabgan inovasi, invention dan memperkaya khasanah knowledge, tidak berbasiskepada operasionalisasi kelembagaan yang bersifat action plan."Golkar" akan merupakan organisasi modern yang berjalan sendiri dan seolah-olah mandiri dan eksis, ternyata hanya mempunyai bayang-bayang kekuatan pseudo organization. Pada saat itu merek Golkar akan mubazir karena keberatan beban masa lalu, hilang dari peredaran dan dilupakan.

KEKUATAN YANG TERPECAH

Pasca Golkar menyatakan diri sebagai Partai,maka secara de jure tidak ada hubungannya den eks kino, akan tetapi secara de facto merupakan cikal bakal dari Sekber Golkar. Pada perkembangan akhir-akhir ini, sekurang-kurangnya Tri Karya (Kosgoro,MKGR, SOKSI) telah terpecah menjadi dua kepengurusan. Dapat di prediksi apabila dengan 50 % hubungan kelembagaan antara partai Golkar dengan eks kino dikelola secara professional, terbuka dan terintegrasi, maka perolehan suara akan terkatrol secara signifiqan di atas 14,5 %. Akan tetapi kalau hubungan historis tersebut hanya artificial mengikuti pola AD/ART tanpa perubahan, maka dapat dipastikan bahwa "roh" para pendirinya akan kehilangan wadah fisik, dan relasi potent menjadi akt akan mandul dan kehilangan legitimasi eksistensialnya

Apalagi di dalam sejarah perkembangan Golkar, khususnya di dalam AD/ART,tidak pernah disebut secara eksplisit bahwa peranan strategis 7 kino sebagai pencetus dan pendiri Sekber Golkar dan berubah menjadi Golkar - - Partai Golkar, merupakan landasan historis yang menjadikannya sebagai partai pejoang kebangsaan yang heroik dan demokratis.

Kelahiran Golkar 20 oktober 1964, tidak serta merta menjadi pelopor pergerakan kebangsaan, dengan menafikan hukum causalitas. Sekber Golkar yang di dalamnya 7 kino merupakan asal mula pertama, causa prima dari lahirnya sebuah Partai besar di Indonesia.

TRIKARYA

Pada tahun 1978, pada saat Mubes IV Kosgoro di Semarang, Alm Mas Isman bersama Alm. Soegandhi dan Suhardima masih mendengungkan kekuatan pilar utama Golkar adalah Trikarya yaitu Kosgoro, MKGR, SOKSI. Duapuluh tahun kemudian menjelang Pemilu 2004, usaha konsolidasi serupa pernah diulangi oleh Hayono Isman dan Letjen Purn. Soeyono minus Suhardiman, namun meredup belum sampai kepada tahap mobilisasi untuk menggerakkan Trikarya kepada tahapan sillaturamali membangun kerjasama yang bersifat simbiose mutualistis dengan Golkar.

Adakah kemungkinan dimasa mendatang pewaris "genealogis" dapat merajut kembali kekuatan yang hilang tersebut , atau pikiran ini hanya khayalan belaka karena masing masing telah berbeda aliran politik, dan dianggap telah kadaluarsa?.

MORAL HAZARD

Fenomena aji mumpung, pengaruh materialism, hedonisme, begitu menempel pada perilaku politik machiavellis yang sudah terlanjur menjadi iklan buruk para elite politik Golkar. Memperjual belikan suara hanya untuk sebuah jabatan apapun, termasuk "harga dukungan terhadap seorang "calon Gubernur BI", bahkan mungkin sampai kepada pemilihan wkl ketua DPR/MPR sekarang.

Apakah dukungan suara kepada seorang calon Ketua Umum Golkar pada Munas oktober mendatang masih akan diwarnai "money politic"? Perlukah sebuah Dewan kehormatan dibentuk untuk mengontrol perilaku negative dan yang telah merusak tatanan moral yang berimbas kepada mandegnya nation and character building. Sungguh sangat disayangkan sebuah Partai Politik Kebangsaan yang besar, yang dilahirkan oleh para pejoang bangsa telah terkooptasi, tercerabut dari akar nilai-nilai luhur kepribadian bangsa dan cita cita moral bangsa. Sangat dibutuhkan seorang "leader" yang berani melakukan perubahan paradigm atas kehidupan sosial politik kebangsaan, bukan hanya sebagai sosok the man behind the gun tetapi "The man behind the mind"

PENUTUP

Ke 7 eks kino pendiri Sekber Golkar, mempunyai nilai kejoangan yang sama untuk membentuk karakter para kadernya, termasuk Tentara Republik Indonesia Pelajar ( TRIP ) yang merupakan cikal bakal Kosgoro , dan ikut melahirkan Sekber Golkar dan berubah menjadi Golkar.

Bahwa pewarisan nilai kejoangan para suhada 35 anggotaTRIP yang gugur pada agresi militer Belanda tahun 1947 di dalam Perang Kemerdekaan I , ini merupakan bukti bahwa pengorbanan jiwa raga harus dikenang sebagai symbol kecintaan terhadap kemerdekaan dan kejayaan bangsa. Mereka adalah martir yang menjaga moral conduct sekaligus
moralitas bangsa.

Kecenderungan Golkar mencari cari tatanan etis baru, bahkan "Pedoman Perjoangan" baru, yang sama sekali tidak diilhami oleh sejarah kelahirannya, akan menjadikan Golkar teraleniasi dan tercerabut dari akar dukungan tradisionalnya.

Golkar akan kehilangan jati diri dan sekaligus kehilangan dignity sehingga tidak memenuhi prasyarat tumbuhnya semangat joang. Tanpa semangat joang Golkar ibarat mendirikan benang basah tidak akan mempunyai kekuatan apa apa- - impotent.



Referensi ;

  1. Santosa, I. (2006). Hot Branding, cara paling panas mengorbitkan merek. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka.
  2. Isman, M. Pedoman Perjoangan Kosgoro. Jakarta.
  3. Buku saku Anggota Partai Golkar (2004). Jakarta: Setjen DPP Partai Golkar.