Rabu, 25 Juli 2012

Sambutan pada “The Most Agent for Development Indonesia” di Hotel Harris Tebet Jakarta (oleh; Wakil Ketua Umum PPK Kosgoro).


 


 

  • Selamat datang di kota Jakarta
  • Selamat malam
  • Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh


     

Terlebih dahulu Kami mengucapkan selamat atas terpilihnya ibu/bpk/sdr dalam rangka penganugrahan "the most agent for development Indonesia 2011, di Hotel Harris Jakarta pada malam yang berbahagia ini.

Dengan suatu metode pengumpulan data tertentu yayasan telah menentukan criteria yg tidak mudah dari beberapa responden di daerah, atau sumber berita yang sangat valid, tentang apa, siapa dan bagaimana personality dan performans ibu/bapak/sdr dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini ditunjukkan dari instansi hasil kinerja tempat ibu/bapak dan sdr berkiprah, apakah dalam bidang pendidikan, birokrasi, politik, pengusaha, wiraswasta, pertanian dan bidang lainnya yang berkaitan dengan pembangunan di daerah.

Yang penting, bahwa ibu/bpk telah melakukan sesuatu kontribusi yg sangat spesifik terhadap masyarakat Indonesia tercinta, dan tentunya direkomendasikan sumber-sumber yang layak dipercaya. Data inilah yg diolah yayasan utk menentukan bahwa ibu/bpk/ terpilih, dan dapat hadir pada malam yang berbahagia ini .


 

Ibu/bpk/sdr yang saya hormati,

Pertama tama saya menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada yayasan yang begitu tekun meneliti dan melakukan investigasi pemilihan orang-orang berjasa dan mampu melakukan perubahan di daerah-daerah diseluruh wilayah Indonesia.

Pasca reformasi, dimana telah terjadi krisis multi dimensi, krisis ekonomi degradasi moral, maka setelah tumbangnya masa Orde baru, ternyata kehidupan masyarakat bukannya tambah sejahtera tetapi lebih terpuruk lagi.

Dalam bidang ekonomi, dengan pertumbuhan sekitar 6 persen, secara substansial ternyata belum sampai memberikan tetesan hasil pembangunan ke masyarakat bawah. Harga-harga bahan pokok masih tinggi, daya beli masyarakat masih rendah, tingkat pengangguran masih tinggi.

Kedua, dalam bidang politik , Bangsa ini telah terjebak di dalam arus politik liberalism dan kapitalisme yang bermuara kepada individualism. Semua orang lebih mementingkan diri sendiri ketimbang memperjuangkan kepentingan social bangsa. Nilai-nilai intrisik di dalam Pancasila tdk dilanjutkan dengan implementasi nilai-nilai instrumental.

Sikap moral para politisi malah condong kepada machiavelis dan hedonism semata2 utk mengejar keuntungan kelompok dan pribadi. Korupsi bukannya tambah berkurang malah semakin marak, tak terkendali.

Persoalan bangsa yang didepan pelupuk mata sekarang adalah .Pertama, Tingkat kemiskinan yang dilaporkan BPS dengan perhitungan pendapatan percapita hanya (dibawah) satu dollar sekitar RP 7000/hari. Padahal menurut standar PBB nilai semestinya, 2 dollar! karena dengan perhitungan tersebut maka jumlah org miskin di Indonesia bukan lagi 35 jt, tetapi mencapai angka 100 jt.

Kedua, dengan perhitungan para ahli, modal pembangunan kerja di seluruh daerah rata2 hanya 2o persen ketimbang 80 persen gaji pegawai. Angka tersebut hanya berbeda dengan belanja pegawai di pusat yg berkisar 60 persen , serta untuk modalpembangunan hanya 40 persen.

Dengan keadaan dan tantangan yg demikian, saya sebenarnya bukan mau mengajak ibu/bpk/sdr utk bersikap skeptic dan pessimistic, akan tetapi mengajak agar ibu/bpk/sdr berpikir luas dan dapat memahami persoalan bangsa yg sedemikian kritis agar dicarikan solusi nya.

Sebagai agen pembangunan salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah keteguhan moral, keberlanjutan dan konsistensi. Harapan rakyat untuk mencapai kesejahteraan semoga bukan hanya ilusi, tetapi sampai kepada capaian gerbang kehidupan baru masyarakat Indonesia yang gemah ripah loh jinawi !

Akhirul kalam sekali lagi saya mengucapkan selamat atas penganugrahan ini, dan semoga membawa kemaslahatan bagi tujuan mencapai kesejahteraan keadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Semoga bapak tetap menjadi pionir pembaharuan untuk membawa Otda sebagai kendaraan pembangunan di daerah mendahulukan kepentingan masyarakat daripada kepentingan kelompok.

Wabillahi taufik walhidayah wassalamu alaikum warrah matullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar